Tiga Candi Utama Candi Prambanan Disebut

Tiga Candi Utama Candi Prambanan Disebut Trimurti

Candi Prambanan, mahakarya Hindu terbesar di Indonesia, tak hanya terkenal dengan keindahan arsitekturnya, tetapi juga kisah yang terkandung di dalamnya. Kompleks candi ini memiliki tiga bangunan utama yang menjulang tinggi, melambangkan tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma, Wisnu, dan Siwa. Ketiga candi tersebut secara kolektif disebut sebagai Trimurti.

Candi Dekat Prambanan yang Kerap Terlupakan - Where Your Journey
Candi Dekat Prambanan yang Kerap Terlupakan – Where Your Journey

Apa Arti Trimurti?

Trimurti secara harfiah berarti “tiga bentuk” (Tri: tiga; Murti: bentuk). Konsep ini melambangkan tiga aspek utama dari Brahman, realitas tertinggi dalam Hinduisme. Masing-masing dewa dalam Trimurti memiliki fungsi dan perannya sendiri dalam siklus penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran alam semesta.

Brahma: Dewa pencipta, yang diyakini menciptakan alam semesta dan segala isinya.

  • Wisnu: Dewa pemelihara, yang bertugas menjaga keseimbangan dan ketertiban kosmik.
  • Siwa: Dewa pemusnah, yang bertanggung jawab atas transformasi dan perubahan, serta pembubaran alam semesta pada akhirnya.

  • Meskipun ketiga dewa memiliki fungsi yang berbeda, mereka dianggap sebagai aspek yang saling terkait dan tidak terpisahkan dari Brahman.

    Apa yang Diketahui Tentang Trimurti di Candi Prambanan?

    Candi Prambanan, yang diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, didedikasikan untuk Trimurti. Hal ini terlihat dari:

    Ketiga candi utama: Masing-masing candi didedikasikan untuk satu dewa. Candi Siwa adalah yang terbesar dan tertinggi, mencerminkan perannya sebagai dewa tertinggi dalam kompleks candi.

  • Arca: Di dalam candi terdapat arca (patung) masing-masing dewa. Arca Siwa Mahadewa yang berukuran besar menempati ruang utama Candi Siwa.
  • Relief: Dinding candi dihiasi dengan relief yang menceritakan kisah-kisah suci Hindu, termasuk kisah Ramayana dan Krishnayana.

  • Meskipun fungsi Brahma, Wisnu, dan Siwa berbeda, pemujaan terhadap Trimurti di Candi Prambanan menunjukkan pemahaman masyarakat Hindu kuno tentang keseimbangan dan keteraturan alam semesta.

    Kesimpulan

    Trimurti di Candi Prambanan menjadi pengingat akan konsep teologis penting dalam agama Hindu. Ketiga candi utama tidak hanya berfungsi sebagai tempat pemujaan, tetapi juga sebagai representasi visual dari siklus penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran yang terus menerus.

    Tanya Jawab

    1. Apa nama lain dari Candi Prambanan?

  • Candi Prambanan pernah disebut sebagai Rara Jonggrang, berdasarkan legenda setempat yang terkait dengan arca Durga Mahisasuramardini.

  • 2. Berapa tinggi Candi Siwa, candi utama di kompleks Trimurti?

  • Candi Siwa memiliki ketinggian sekitar 47 meter.

  • 3. Selain candi utama, apakah ada candi lain yang terkait dengan Trimurti?

  • Ya, di depan ketiga candi Trimurti terdapat tiga candi berukuran lebih kecil yang melambangkan wahana (kendaraan) para dewa, yaitu lembu Nandi (Siwa), angsa (Brahma), dan Garuda (Wisnu).

  • 4. Apakah Candi Prambanan terbuka untuk umum?

  • Ya, Candi Prambanan merupakan salah satu objek wisata budaya yang populer di Indonesia.

  • 5. Apa pentingnya mempelajari Trimurti di Candi Prambanan?

  • Mempelajari Trimurti di Candi Prambanan dapat membantu kita memahami konsep teologis Hindu dan bagaimana konsep tersebut diwujudkan dalam seni dan arsitektur.

  • Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *