Sebut Dan Jelaskan Mustahiq Zakat

Sebut dan Jelaskan Mustahiq Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu. Harta yang telah mencapai nisab tertentu wajib dikeluarkan zakatnya untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Orang-orang yang berhak menerima zakat tersebut disebut dengan mustahiq zakat.

Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah  Indonesia Baik
Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah Indonesia Baik

Pengertian Mustahiq Zakat

Mustahiq zakat berasal dari bahasa Arab, yaitu “mustafiq” yang berarti penerima dan “zakat” yang berarti harta yang wajib dikeluarkan. Jadi, mustahiq zakat adalah golongan orang yang berhak dan layak menerima zakat berdasarkan ketentuan syariat Islam.

Delapan Golongan Mustahiq Zakat

Al-Quran surat At-Taubah ayat 60 menyebutkan delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu:

1. Fakir: Orang yang miskin tidak memiliki harta benda yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
2. Miskin: Orang yang kekurangan harta benda untuk memenuhi kebutuhan pokoknya secara layak.
3. Amil: Orang yang ditunjuk untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat.
4. Muallaf: Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan imannya.
5. Fi Sabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah SWT, seperti para pejuang jihad dan dai.
6. Gharimin: Orang yang memiliki hutang yang jatuh tempo dan tidak mampu untuk membayarnya.
7. Ibnus Sabil: Orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.
8. Riqab: Budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya.

Penyaluran Zakat kepada Mustahiq

Penyaluran zakat kepada mustahiq zakat harus dilakukan dengan cara yang tepat dan sesuai syariat Islam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyaluran zakat, yaitu:

Mencari informasi mengenai kondisi para mustahiq zakat di sekitar tempat tinggal.

  • Memastikan mustahiq zakat yang menerima bantuan memang termasuk dalam delapan golongan yang berhak.
  • Menyalurkan zakat dengan cara yang baik dan menghormati para mustahiq zakat.

  • Kesimpulan

    Zakat merupakan ibadah yang memiliki tujuan untuk membersihkan harta dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Dengan memahami dan menjalankan kewajiban membayar zakat kepada mustahiq zakat yang berhak, umat Muslim dapat mewujudkan tatanan sosial yang lebih adil dan sejahtera.

    Tanya Jawab Seputar Mustahiq Zakat

  • 1. Bolehkah zakat diberikan kepada saudara yang tergolong fakir atau miskin?
  • Boleh, selama saudara tersebut memang termasuk dalam kategori fakir atau miskin dan tidak termasuk dalam kategori yang tidak boleh menerima zakat.
  • 2. Bagaimana jika saya kesulitan mencari mustahiq zakat di sekitar tempat tinggal saya?
  • Anda bisa menyalurkan zakat melalui lembaga amil zakat (LAZ) yang terpercaya. Lembaga tersebut biasanya memiliki jaringan yang luas dan dapat menyalurkan zakat kepada mustahiq zakat yang membutuhkan.
  • 3. Apakah ada batasan jumlah zakat yang bisa diberikan kepada satu orang mustahiq?
  • Tidak ada batasan khusus mengenai jumlah zakat yang diberikan kepada satu orang mustahiq. Namun, disarankan untuk mendahulukan mustahiq zakat yang kondisinya paling membutuhkan.
  • 4. Bolehkah saya mensyaratkan penggunaan zakat yang saya berikan?
  • Boleh, selama syarat tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam. Misalnya, Anda bisa mensyaratkan zakat yang diberikan digunakan untuk biaya pendidikan atau modal usaha.
  • 5. Bagaimana cara mengetahui lembaga amil zakat (LAZ) yang terpercaya?
  • Anda bisa mencari informasi mengenai LAZ yang sudah terdaftar di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) atau lembaga sejenis lainnya.
  • Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *