Sejarah Kain Sasirangan

Sejarah Kain Sasirangan: Warisan Budaya nan Memukau dari Kalimantan Selatan

  • Penjelasan: Kain sasirangan adalah kain tradisional khas suku Banjar di Kalimantan Selatan yang terkenal dengan motifnya yang unik dan kaya makna. Kata “sasirangan” berasal dari bahasa Banjar, yaitu “manyirang” yang berarti “menjelujur”, merujuk pada teknik pembuatannya yang melibatkan pengikatan dan pencelupan kain berpola. Kain ini tidak hanya indah dipandang, tetapi juga sarat dengan nilai budaya dan sejarah.
Sasirangan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sasirangan – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  • Makna dan Keunikan: Motif-motif sasirangan terinspirasi dari alam dan kebudayaan Banjar, seperti flora fauna, kepercayaan, dan tradisi adat. Beberapa motif ternama antara lain:
  • Kangkung: Melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
  • Bayam Tabur: Menggambarkan perpaduan harmonis dan gotong royong.
  • Intan Kunci: Melambangkan keteguhan dan kejayaan.
  • Pasar Batu: Menceritakan kisah legendaris pasar batu akik di Martapura.

Keunikan sasirangan juga terletak pada teknik pewarnaannya. Kain putih polos diikat dengan pola tertentu menggunakan tali rafia, lalu dicelup dalam pewarna alami atau sintetis. Pengikatan ini berfungsi sebagai perintang warna, sehingga menghasilkan motif dan gradasi yang khas.

Asal-Usul dan Mitos:

  • Sejarah sasirangan diperkirakan berasal dari abad ke-12, masa Lambung Mangkurat menjadi Patih Negara Dipa. Legenda masyarakat Banjar menyebutkan bahwa ia menemukan teknik pembuatan sasirangan setelah bertapa selama 40 hari 40 malam. Kain ini awalnya digunakan untuk upacara adat dan pengobatan tradisional, karena diyakini memiliki kekuatan magis.
  • Kain Sasirangan Kini: Seiring perkembangan zaman, penggunaan sasirangan tidak lagi terbatas pada upacara adat. Kini, kain ini telah hadir dalam berbagai mode modern seperti pakaian sehari-hari, tas, aksesori, dan bahkan dekorasi rumah. Popularitasnya meluas hingga mancanegara, menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.

Baca Juga : Jelaskan Bagaimana Prinsip Kerja Kereta Maglev

Kesimpulan:

  • Kain sasirangan bukan sekadar kain indah, melainkan cerminan jiwa dan warisan budaya Banjar yang patut dilestarikan. Teknik pembuatannya yang unik, motif yang sarat makna, dan sejarah panjangnya menjadikan sasirangan harta tak ternilai bagi Indonesia.

5 Pertanyaan Umum tentang Kain Sasirangan:

1. Apakah motif sasirangan memiliki arti tertentu? Ya, tiap motif sasirangan memiliki filosofi dan makna tersendiri yang menggambarkan alam, budaya, atau legenda Banjar.

2. Bagaimana cara merawat kain sasirangan? Cuci secara lembut dengan tangan menggunakan air dingin dan deterjen khusus kain batik. Hindari sinar matahari langsung saat menjemur dan setrika dalam suhu rendah.

3. Dimana saya bisa membeli kain sasirangan asli? Kain sasirangan asli dapat ditemukan di toko-toko souvenir dan galeri kerajinan di Kalimantan Selatan, atau melalui situs web dan toko online terpercaya.

4. Apakah ada kursus belajar membuat kain sasirangan? Ya, beberapa komunitas dan sanggar di Kalimantan Selatan menawarkan kursus pembuatan sasirangan bagi pemula maupun yang ingin memperdalam keterampilannya.

5. Apakah kain sasirangan bisa diekspor ke luar negeri? Tentu saja. Kain sasirangan merupakan produk ekspor unggulan Indonesia dan banyak diminati wisatawan mancanegara.

Dengan mengenal dan memahami kekayaan sejarah dan budaya kain sasirangan, kita turut berkontribusi melestarikan warisan tak benda Indonesia untuk generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *