Sebutkan Nama Komponen Sistem Pengapian Serta Jelaskan Fungsi Masing Masing

Komponen Sistem Pengapian dan Fungsinya

Sistem pengapian merupakan komponen vital pada mesin pembakaran internal, baik pada kendaraan roda dua maupun roda empat. Fungsinya adalah untuk menghasilkan percikan api yang dibutuhkan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar.

Perbaikan Sistem Pengapian Konvensional  PDF
Perbaikan Sistem Pengapian Konvensional PDF

Berikut ini adalah komponen-komponen utama dalam sistem pengapian beserta penjelasan fungsinya:

  • Baterai (Aki): Menyimpan energi listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan seluruh sistem kelistrikan, termasuk sistem pengapian. Pada mesin injeksi, baterai juga berperan penting dalam mengaktifkan ECU (Engine Control Unit).
  • Kumparan Pengapian (Ignition Coil): Komponen ini berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik dari baterai menjadi tegangan listrik bertegangan tinggi (biasanya mencapai puluhan ribu volt) melalui proses induksi elektromagnetik. Tegangan tinggi inilah yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api pada busi.
  • Delco (Distributor): Pada sistem pengapian konvensional, delco bertugas untuk mendistribusikan dan mengatur waktu pengiriman arus listrik bertegangan tinggi dari koil pengapian menuju busi sesuai dengan urutan pembakaran mesin.
  • Platina (Kontak Breaker): Bekerja sama dengan delco pada sistem pengapian konvensional, platina berfungsi sebagai pemutus arus listrik primer yang mengalir menuju kumparan pengapian. Pemutusan arus listrik ini yang kemudian menginduksikan arus listrik bertegangan tinggi pada sisi sekunder koil pengapian.
  • Koil (Coil) Tegangan Tinggi: Komponen ini berfungsi sebagai penghantar arus listrik bertegangan tinggi hasil kerja kumparan pengapian menuju busi.
  • Busi: Merupakan komponen terakhir pada sistem pengapian. Busi memiliki elektrode yang menghasilkan percikan api ketika arus listrik bertegangan tinggi dialirkan melaluinya. Percikan api inilah yang kemudian membakar campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar.
  • Kesimpulan

    Semua komponen dalam sistem pengapian bekerja secara bersama-sama untuk memastikan mesin dapat dinyalakan dan beroperasi dengan lancar. Jika salah satu komponen mengalami kerusakan, maka proses pembakaran akan terganggu dan mesin bisa mogok atau tidak bisa dihidupkan.

    Tanya Jawab

  • 1. Apa perbedaan antara sistem pengapian konvensional dan sistem pengapian elektronik?
  • Sistem pengapian konvensional menggunakan komponen mekanis seperti delco dan platina untuk mengatur waktu pengapian. Sedangkan sistem pengapian elektronik menggunakan sensor dan modul kontrol elektronik (seperti CDI atau ECU) untuk mengatur waktu pengapian secara lebih presisi dan efisien.

  • 2. Apa yang terjadi jika busi aus atau kotor?
  • Busi yang aus atau kotor dapat menyebabkan難易 (nán yì – kesulitan) dalam menghasilkan percikan api. Hal ini bisa menyebabkan mesin susah dihidupkan, tersendat-sendat, atau boros bahan bakar.

  • 3. Bagaimana cara merawat sistem pengapian?
  • Perawatan rutin seperti pembersihan busi dan pengecekan kondisi komponen lainnya pada sistem pengapian dapat membantu menjaga performanya dan mencegah terjadinya kerusakan. Ikuti petunjuk servis berkala yang dianjurkan oleh pabrikan kendaraan Anda.

  • 4. Bisakah saya memperbaiki sendiri sistem pengapian yang rusak?
  • Untuk kerusakan ringan seperti penggantian busi, Anda mungkin bisa melakukannya sendiri. Namun, untuk kerusakan yang lebih kompleks, disarankan untuk dibawa ke bengkel yang terpercaya untuk diperbaiki oleh mekanik yang berpengalaman.

  • 5. Apa saja ciri-ciri yang menandakan adanya masalah pada sistem pengapian?
  • Beberapa ciri-ciri yang menandakan adanya masalah pada sistem pengapian diantaranya adalah mesin susah dihidupkan, mesin tersendat-sendat, tenaga mesin berkurang, dan konsumsi bahan bakar yang boros.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *