Sebut Dan Jelaskan Rukun Haji

Sebut dan Jelaskan Rukun Haji

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi umat muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Menjalankan ibadah haji tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa rangkaian kegiatan wajib yang harus dikerjakan dan dipenuhi. Rangkaian kegiatan wajib tersebut dinamakan rukun haji. Apabila salah satu rukun haji tidak dilaksanakan, maka ibadah haji tersebut dianggap tidak sah.

Jenis-Jenis Haji dengan Segala Keutamaan dan Hikmahnya
Jenis-Jenis Haji dengan Segala Keutamaan dan Hikmahnya

Pengertian Rukun Haji

Secara bahasa, rukun berasal dari kata “araka” yang artinya menegakkan. Dalam ibadah haji, rukun haji berarti segala aktivitas yang wajib dilaksanakan selama prosesi ibadah haji. Jika aktivitas tersebut ditinggalkan, baik disengaja ataupun tidak disengaja, maka haji yang dikerjakan dianggap tidak sah.

Keenam Rukun Haji

Ada enam rukun haji yang wajib dikerjakan dan dilaksanakan secara berurutan. Berikut penjelasan keenam rukun haji tersebut:

1. Ihram: Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji yang ditandai dengan mengenakan pakaian ihram khusus. Niat ihram dilakukan di tempat-tempat yang telah ditetapkan, yang disebut dengan miqat. Setelah berihram, jemaah haji wajib menjauhi larangan-larangan ihram, seperti memakai wangi-wangian, memotong kuku dan rambut, dan berhubungan suami istri.

2. Wukuf: Wukuf adalah aktivitas berdiam diri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah mulai dari waktu zhuhur hingga terbit fajar keesokan harinya. Wukuf merupakan inti dari ibadah haji dan menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah haji tersebut.

3. Thawaf: Thawaf adalah aktivitas berputtar mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di tempat yang sama. Thawaf dilakukan setelah wukuf di Arafah dan jemaah haji telah sampai di Mekkah.

4. Sa’i: Sa’i adalah aktivitas berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh putaran. Sa’i melambangkan kisah perjuangan istri Nabi Ibrahim AS, Hagar, dalam mencari air untuk anaknya, Ismail AS.

5. Tahallul: Tahallul adalah aktivitas memotong rambut atau mencukur sebagian rambut. Tahallul menandakan berakhirnya larangan-larangan ihram. Ada tiga macam tahallul, yaitu tahallul qiran, tahallul tamattu’, dan tahallul ihram haji.

6. Tertib: Tertib berarti melaksanakan seluruh rukun haji secara berurutan, mulai dari ihram sampai dengan tahallul. Jika rangkaian rukun haji tersebut dikerjakan tidak berurutan, maka haji yang dikerjakan dianggap tidak sah.

Kesimpulan

Mengerjakan rukun haji dengan benar dan tertib merupakan hal yang penting bagi setiap jemaah haji. Keenam rukun haji tersebut saling berkaitan dan harus dilaksanakan secara keseluruhan agar ibadah haji yang dikerjakan menjadi sah dan mabrur.

Tanya Jawab Seputar Rukun Haji

1. Apakah boleh mendahului thawaf sebelum wukuf?

Jawab: Tidak boleh. Thawaf adalah rukun haji yang dilaksanakan setelah wukuf di Arafah.

2. Jika jemaah haji sakit dan tidak bisa wukuf, apakah hajinya tetap sah?

Jawab: Tergantung pada kondisi sakitnya. Jika sakitnya berat dan tidak memungkinkan untuk wukuf, maka haji tersebut tidak sah dan harus diulang kembali di tahun mendatang. Namun, jika sakitnya ringan dan masih memungkinkan untuk wukuf, maka tetap harus berusaha untuk wukuf.

3. Berapa putaran yang harus dilakukan saat thawaf?

Jawab: Saat thawaf, jemaah haji harus berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran.

4. Sa’i dilakukan di mana?

Jawab: Sa’i dilakukan dengan berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa yang terletak di dalam Masjidil Haram.

5. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan tahallul?

Jawab: Waktu untuk melakukan tahallul tergantung pada jenis tahallul yang akan dilaksanakan. Misalnya, tahallul qiran dilakukan setelah selesai melempar jumrah aqabah pada hari Idul Adha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *