Jelaskan Perbedaan Ketentuan Pembagian Daging Akikah Dan Daging Kurban

Jelaskan Perbedaan Ketentuan Pembagian Daging Akikah dan Daging Kurban

Dalam ajaran Islam, terdapat dua jenis ibadah yang melibatkan penyembelihan hewan, yaitu akikah dan kurban. Meski sama-sama berlandaskan keikhlasan dan kedermawanan, keduanya memiliki perbedaan mendasar, termasuk dalam hal pembagian daging hasil penyembelihan. Artikel ini akan menguraikan secara jelas dan ringkas perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan daging kurban.

Jelaskan Perbedaan Ketentuan Pembagian Daging Akikah Dan Daging
Jelaskan Perbedaan Ketentuan Pembagian Daging Akikah Dan Daging

Pengertian Akikah dan Kurban

Akikah: Merupakan ibadah sunnah yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Akikah umumnya dilakukan pada hari ketujuh, keempat belas, ke-21, atau kapan pun setelahnya dengan menyembelih hewan ternak seperti kambing atau sapi.

Kurban: Merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang mampu secara finansial, dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari Tasyriq (tiga hari setelahnya). Hewan yang dikurbankan meliputi sapi, kambing, atau unta.

Perbedaan Ketentuan Pembagian Daging

Akikah:

  • Daging akikah dianjurkan untuk dibagikan dalam keadaan matang. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Imam Baihaqi dari Ibnu Abbas.
  • Tidak ada ketentuan wajib mengenai pembagian untuk diri sendiri dan orang lain. Namun, disarankan untuk dibagikan kepada keluarga, kerabat, tetangga, dan kaum dhuafa sesuai kebutuhan.
  • Tidak ada larangan bagi keluarga pemberi akikah untuk mengkonsumsi sebagian dagingnya.

Kurban:

  • Daging kurban wajib dibagikan dalam keadaan mentah.
  • Terdapat pembagian wajib, yaitu sepertiga untuk diri sendiri dan keluarga, sepertiga untuk fakir miskin, dan sepertiga untuk kerabat atau handai taulan. Namun, boleh juga seluruhnya dibagikan kepada fakir miskin.
  • Pelaku kurban dan keluarganya tidak boleh memakan daging hewan kurbannya sendiri sebelum dibagikan kepada yang berhak.

Baca Juga : Jelaskan Ketentuan Pembagian Daging Kurban

Kesimpulan

Meskipun sama-sama melibatkan penyembelihan hewan, perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan daging kurban perlu dipahami dengan baik. Dengan memahami perbedaan ini, umat Islam dapat melaksanakan kedua ibadah tersebut sesuai dengan sunnah dan syariat.

5 Pertanyaan tentang Perbedaan Pembagian Daging Akikah dan Kurban:

1. Bolehkah daging akikah dibagikan mentah?
– Boleh saja, namun dianjurkan untuk dimasak terlebih dahulu sesuai hadis tentang akikah.

2. Apakah ada batas waktu pembagian daging kurban?
– Sebaiknya dibagikan pada hari penyembelihan atau maksimal sampai Hari Tasyriq berakhir.

3. Bolehkah memberikan upah kepada tukang sembelih hewan akikah?
– Boleh, berbeda dengan kurban di mana tukang sembelih biasanya diberikan bagian daging sebagai ganti upah.

4. Bagaimana jika tidak mampu membagikan semua daging kurban?
– Boleh disimpan untuk dimakan sendiri atau dibagikan kemudian, namun tidak boleh diperjualbelikan.

5. Apakah akikah wajib dilakukan walaupun keuangan terbatas?
– Akikah merupakan ibadah sunnah, sehingga tidak wajib dilakukan bila kondisi keuangan tidak memungkinkan.

Saya harap artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda memahami perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan daging kurban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *