Jelaskan Pengertian Infaq Secara Bahasa Dan Istilah

Jelaskan Pengertian Infaq Secara Bahasa dan Istilah: Panduan Lengkap

Dalam ajaran Islam, banyak terdapat amalan saleh yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umatnya. Salah satunya adalah berinfak, yaitu mengeluarkan sebagian harta benda untuk kepentingan kebaikan dan kemaslahatan umat. Memahami makna sebenarnya dari infak, baik secara bahasa maupun istilah, dapat membuka pintu bagi umat Muslim untuk semakin giat mengamalkannya.

Apa itu Infaq? - WAHDAH INSPIRASI ZAKAT
Apa itu Infaq? – WAHDAH INSPIRASI ZAKAT

Asal Usul Kata dan Makna Bahasa

Secara bahasa, kata “infak” berasal dari bahasa Arab, yaitu “anfaqa” yang berarti mengeluarkan atau membelanjakan sesuatu (harta). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), infak diartikan sebagai pemberian (sumbangan) harta dan sebagainya (selain zakat wajib) untuk kebaikan; sedekah; nafkah.

Pengertian dari KBBI ini menunjukkan bahwa infak berkaitan dengan pemberian harta secara sukarela, tidak terikat dengan ketentuan jumlah tertentu seperti zakat, dan memiliki tujuan utama untuk kepentingan kebaikan dan kesejahteraan bersama.

Makna Istilah dan Syariat Islam

Dalam perspektif syariat Islam, pengertian infak memiliki makna yang lebih spesifik. Secara istilah, infak didefinisikan sebagai mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Ulama terkemuka seperti Syekh Al Jurjani dalam kitab At Ta’rifat, juga mendefinisikan infak sebagai penggunaan harta untuk suatu hajat atau kebutuhan.

Penekanan pada “kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam” membedakan infak dengan pengeluaran pada umumnya. Infak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu yang selaras dengan ajaran Islam, seperti pembangunan masjid, biaya pendidikan anak yatim, membantu fakir miskin, dan kegiatan dakwah Islamiyah.

Landasan Hukum dan Keutamaan

Dasar hukum untuk berinfak dapat ditemukan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Beberapa ayat Al-Qur’an yang menganjurkan infak antara lain:

QS. Al-Baqarah ayat 267: “…Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Allah berikan kepada mereka…”

QS. Ali Imran ayat 92: “…dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang kamu cintai…”

Selain itu, terdapat banyak hadits yang memuji keutamaan infak dan mendorong umat Muslim untuk mengamalkannya. Rasulullah SAW bersabda: “Ash-shadaqatu tabri’u al-bhatta wa tukhfifu al-ghضب (Sedekah itu menghapuskan panas dan meringankan murka).” (HR. Ahmad)

Keutamaan infak tidak hanya di akhirat, tetapi juga memberikan manfaat di dunia. Infak dapat membersihkan harta, menumbuhkan keberkahan, melapangkan rezeki, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Penyaluran dan Bentuk Infak

Infak dapat disalurkan kepada berbagai pihak dan dalam berbagai bentuk, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Di antara bentuk-bentuk infak yang umum dilakukan adalah:

  • Pemberian uang tunai kepada fakir miskin dan anak yatim
  • Sumbangan untuk pembangunan sarana dan prasarana keagamaan
  • Donasi untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan
  • Wakaf tanah atau benda bergerak untuk kepentingan umat
  • Membelanjakan harta untuk jihad di jalan Allah

Penting untuk dicatat bahwa niat yang ikhlas dan murni menjadi kunci utama dalam berinfak. Infak yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Baca Juga : Jelaskan Kehidupan Politik Kerajaan Mataram Kuno

Kesimpulan

Infak merupakan amalan saleh yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Dengan memahami makna infak secara bahasa dan istilah, serta landasan hukum dan keutamaannya, diharapkan umat Muslim semakin terdorong untuk mengamalkannya. Infak tidak hanya membawa manfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi, baik di dunia maupun di akhirat. Marilah kita bersama-sama memperkuat budaya berinfak untuk membangun tatanan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan berkah.

Pertanyaan tentang Infak

1. Apakah ada perbedaan antara infak dan sedekah?

Secara umum, infak dan sedekah memiliki makna yang serupa, yaitu pemberian harta secara sukarela untuk kepentingan kebaikan. Namun, terdapat beberapa perbedaan pandang. Sebagian ulama berpendapat bahwa infak memiliki kadar pemberian yang lebih besar dibandingkan sedekah. Sementara yang lain berpendapat bahwa perbedaannya terletak pada niat, di mana infak lebih dikhususkan untuk kepentingan agama dan dakwah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *