Cara Menghitung Skala Likert

Daftar Isi

Pernahkah Anda penasaran bagaimana para peneliti mengukur pendapat, sikap, atau persepsi seseorang? Salah satu alat yang paling sering digunakan adalah skala Likert. Skala ini memungkinkan kita untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap suatu pernyataan, dan hasilnya dapat dianalisis untuk memahami tren dan pola. Namun, bagaimana cara menghitung skala Likert dengan benar? Artikel ini akan membahas langkah demi langkah tentang cara menghitung skala Likert, mulai dari memahami konsepnya hingga menginterpretasikan hasil.

Skala Likert adalah alat yang kuat dalam penelitian, survei, dan evaluasi. Dengan memahami cara menghitung skala Likert, Anda dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang berbagai topik, mulai dari kepuasan pelanggan hingga efektivitas program. Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang cara menghitung skala Likert dan bagaimana Anda dapat menggunakannya dalam berbagai bidang.

Pengertian Skala Likert

Skala Likert merupakan salah satu metode pengukuran yang banyak digunakan dalam penelitian, survei, dan evaluasi. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang terhadap suatu objek, konsep, atau isu tertentu.

Skala Likert menggunakan serangkaian pernyataan yang mencerminkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap pernyataan tersebut. Setiap pernyataan diberi pilihan jawaban yang umumnya berupa skala numerik, seperti “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju”.

Contoh Penerapan Skala Likert

Berikut ini adalah contoh penerapan skala Likert dalam sebuah penelitian:

  • Sebuah perusahaan ingin mengetahui kepuasan pelanggan terhadap produk yang baru diluncurkan. Mereka menggunakan skala Likert untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap fitur produk, desain, dan kualitas. Setiap pernyataan diberikan skala 1 hingga 5, dengan 1 mewakili “Sangat Tidak Puas” dan 5 mewakili “Sangat Puas”.
  • Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumen. Peneliti menggunakan skala Likert untuk mengukur frekuensi penggunaan media sosial, tingkat kepercayaan terhadap informasi di media sosial, dan pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian. Setiap pernyataan diberikan skala 1 hingga 7, dengan 1 mewakili “Sangat Jarang” dan 7 mewakili “Sangat Sering” untuk frekuensi penggunaan, 1 mewakili “Tidak Percaya” dan 7 mewakili “Sangat Percaya” untuk tingkat kepercayaan, dan 1 mewakili “Tidak Berpengaruh” dan 7 mewakili “Sangat Berpengaruh” untuk pengaruh media sosial.

Jenis-Jenis Skala Likert

Cara menghitung skala likert

Skala Likert merupakan alat pengukuran yang umum digunakan dalam penelitian, terutama untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi. Skala ini menawarkan cara yang sistematis untuk mengukur dan menganalisis data kualitatif. Namun, tidak semua skala Likert diciptakan sama. Ada beberapa jenis skala Likert, masing-masing dengan karakteristik dan keunggulannya sendiri.

Jenis-Jenis Skala Likert

Jenis skala Likert yang paling umum digunakan adalah skala 5 poin, 7 poin, dan 10 poin. Setiap jenis skala memiliki jumlah poin yang berbeda, yang menentukan jumlah pilihan jawaban yang tersedia untuk responden. Berikut adalah tabel perbandingan untuk membandingkan ketiga jenis skala tersebut:

Jenis Skala Jumlah Poin Interpretasi Keunggulan
Skala Likert 5 Poin 5 Skala 5 poin biasanya menggunakan pilihan jawaban seperti: Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju. Skala 5 poin merupakan skala yang paling umum digunakan karena mudah dipahami dan diinterpretasikan oleh responden.
Skala Likert 7 Poin 7 Skala 7 poin menambahkan pilihan jawaban “Agak Setuju” dan “Agak Tidak Setuju” di antara pilihan jawaban pada skala 5 poin. Skala 7 poin menawarkan lebih banyak pilihan jawaban kepada responden, sehingga memungkinkan mereka untuk mengekspresikan pendapat mereka dengan lebih presisi.
Skala Likert 10 Poin 10 Skala 10 poin menawarkan lebih banyak pilihan jawaban daripada skala 5 poin atau 7 poin, sehingga memungkinkan responden untuk mengekspresikan pendapat mereka dengan lebih detail. Skala 10 poin memungkinkan analisis yang lebih rinci dan memberikan informasi yang lebih kaya tentang pendapat responden.

Langkah-Langkah Menghitung Skala Likert

Setelah Anda mengumpulkan data menggunakan skala Likert, langkah selanjutnya adalah menghitung skornya. Proses ini melibatkan beberapa langkah yang perlu dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang akurat dan bermakna.

Menentukan Nilai Skor untuk Setiap Item

Langkah pertama adalah menentukan nilai skor untuk setiap item dalam skala Likert. Biasanya, skala Likert menggunakan rentang nilai dari 1 hingga 5, dengan setiap nilai mewakili tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan tertentu.

  • 1: Sangat Tidak Setuju
  • 2: Tidak Setuju
  • 3: Netral
  • 4: Setuju
  • 5: Sangat Setuju

Nilai-nilai ini dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan penelitian Anda. Misalnya, jika Anda ingin menggunakan skala 7 poin, Anda dapat menambahkan nilai 6 dan 7 untuk mewakili “Sangat Setuju” dan “Sangat Setuju” dengan sangat kuat.

Menghitung Skor Total untuk Setiap Responden

Setelah menentukan nilai skor untuk setiap item, Anda perlu menghitung skor total untuk setiap responden. Ini dilakukan dengan menjumlahkan skor yang diberikan oleh responden untuk setiap item dalam skala Likert.

Misalnya, jika seorang responden memberikan skor 4 untuk item pertama, 3 untuk item kedua, dan 5 untuk item ketiga, maka skor totalnya adalah 12 (4 + 3 + 5).

Menghitung Skor Rata-Rata untuk Setiap Item

Untuk mendapatkan gambaran umum tentang persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap setiap item, Anda dapat menghitung skor rata-rata untuk setiap item. Ini dilakukan dengan menjumlahkan skor yang diberikan oleh semua responden untuk setiap item, lalu membaginya dengan jumlah responden.

Misalnya, jika 100 responden memberikan skor untuk item pertama, dan total skornya adalah 350, maka skor rata-rata untuk item pertama adalah 3.5 (350 / 100).

Menganalisis Hasil

Setelah Anda mendapatkan skor total dan skor rata-rata untuk setiap item, Anda dapat menganalisis hasilnya. Analisis ini dapat melibatkan berbagai teknik statistik, seperti uji t, ANOVA, atau regresi.

Analisis ini membantu Anda untuk menarik kesimpulan yang bermakna tentang data yang Anda kumpulkan. Misalnya, Anda dapat menggunakan analisis untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan dalam persetujuan terhadap item tertentu di antara kelompok responden yang berbeda.

Interpretasi Hasil Skala Likert

Cara menghitung skala likert

Setelah mengumpulkan data menggunakan skala Likert, langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan hasilnya. Interpretasi ini membantu Anda memahami makna di balik skor yang diperoleh dan menarik kesimpulan yang berarti dari penelitian Anda. Ada beberapa metode umum yang dapat digunakan untuk menginterpretasikan skor skala Likert, yaitu dengan menggunakan nilai rata-rata, median, dan modus.

Nilai Rata-rata

Nilai rata-rata (mean) adalah salah satu cara paling umum untuk menginterpretasikan skor skala Likert. Nilai rata-rata menunjukkan skor tengah dari semua jawaban responden. Misalnya, jika Anda memiliki skala Likert 5 poin (Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju), dan nilai rata-rata untuk pertanyaan tertentu adalah 3,5, ini berarti bahwa responden secara umum cenderung setuju dengan pernyataan tersebut.

  • Nilai rata-rata yang mendekati 1 menunjukkan tingkat persetujuan yang rendah.
  • Nilai rata-rata yang mendekati 5 menunjukkan tingkat persetujuan yang tinggi.

Median

Median adalah nilai tengah dari sekumpulan data yang telah diurutkan. Median berguna untuk menginterpretasikan data yang mungkin terpengaruh oleh nilai ekstrem atau outlier. Jika nilai rata-rata dan median berbeda secara signifikan, ini bisa menjadi indikasi adanya outlier dalam data Anda.

Modus

Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam sekumpulan data. Modus dapat membantu Anda mengidentifikasi pilihan yang paling populer atau yang paling sering dipilih oleh responden. Misalnya, jika modus untuk pertanyaan tertentu adalah “Setuju,” ini berarti bahwa sebagian besar responden setuju dengan pernyataan tersebut.

Tingkat Persetujuan atau Ketidaksetujuan

Untuk menentukan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan berdasarkan skor skala Likert, Anda dapat menggunakan beberapa metode, seperti:

  • Menentukan kategori: Anda dapat membagi skor skala Likert menjadi kategori berdasarkan nilai rata-rata. Misalnya, skor 1-2 dapat dianggap sebagai “Sangat Tidak Setuju,” skor 3 sebagai “Netral,” dan skor 4-5 sebagai “Sangat Setuju.”
  • Membandingkan dengan nilai referensi: Anda dapat membandingkan skor skala Likert dengan nilai referensi yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, jika nilai referensi untuk “Setuju” adalah 4, maka skor 4 atau lebih tinggi dapat dianggap sebagai “Setuju,” dan skor di bawah 4 dapat dianggap sebagai “Tidak Setuju.”

Contoh Penerapan Skala Likert

Skala Likert merupakan alat yang sangat berguna dalam berbagai bidang, mulai dari penelitian ilmiah hingga survei kepuasan pelanggan. Dengan menggunakan skala ini, kita dapat mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang terhadap suatu topik atau objek. Mari kita lihat beberapa contoh konkret bagaimana skala Likert diterapkan dalam praktik.

Contoh Survei Kepuasan Pelanggan

Bayangkan sebuah restoran ingin mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan yang mereka berikan. Mereka dapat menggunakan skala Likert untuk mengukur kepuasan pelanggan dengan mengajukan pertanyaan seperti:

Item Pertanyaan Pilihan Jawaban Skor
Seberapa puas Anda dengan kecepatan layanan di restoran ini?
  • Sangat Tidak Puas
  • Tidak Puas
  • Netral
  • Puas
  • Sangat Puas
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Seberapa ramah dan membantu staf restoran ini?
  • Sangat Tidak Ramah
  • Tidak Ramah
  • Netral
  • Ramah
  • Sangat Ramah
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Seberapa bersih dan nyaman restoran ini?
  • Sangat Tidak Bersih
  • Tidak Bersih
  • Netral
  • Bersih
  • Sangat Bersih
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5

Dengan mengumpulkan data dari survei ini, restoran dapat menganalisis tingkat kepuasan pelanggan secara keseluruhan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Contoh Penelitian tentang Sikap terhadap Kebijakan Pemerintah

Peneliti ingin mempelajari sikap masyarakat terhadap kebijakan baru yang diterapkan oleh pemerintah. Mereka dapat menggunakan skala Likert untuk mengukur persepsi masyarakat dengan mengajukan pertanyaan seperti:

Item Pertanyaan Pilihan Jawaban Skor
Seberapa setuju Anda dengan kebijakan baru ini?
  • Sangat Tidak Setuju
  • Tidak Setuju
  • Netral
  • Setuju
  • Sangat Setuju
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Seberapa yakin Anda bahwa kebijakan ini akan berhasil?
  • Sangat Tidak Yakin
  • Tidak Yakin
  • Netral
  • Yakin
  • Sangat Yakin
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Seberapa penting menurut Anda kebijakan ini?
  • Sangat Tidak Penting
  • Tidak Penting
  • Netral
  • Penting
  • Sangat Penting
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5

Dengan menganalisis data yang diperoleh, peneliti dapat memahami sikap masyarakat terhadap kebijakan tersebut dan bagaimana persepsi mereka terhadap efektivitasnya.

Contoh Evaluasi Program Pelatihan

Suatu perusahaan ingin mengevaluasi efektivitas program pelatihan yang baru diluncurkan. Mereka dapat menggunakan skala Likert untuk mengukur persepsi peserta terhadap program pelatihan dengan mengajukan pertanyaan seperti:

Item Pertanyaan Pilihan Jawaban Skor
Seberapa bermanfaat menurut Anda program pelatihan ini?
  • Sangat Tidak Bermanfaat
  • Tidak Bermanfaat
  • Netral
  • Bermanfaat
  • Sangat Bermanfaat
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Seberapa jelas dan mudah dipahami materi pelatihan ini?
  • Sangat Tidak Jelas
  • Tidak Jelas
  • Netral
  • Jelas
  • Sangat Jelas
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Seberapa menarik dan interaktif program pelatihan ini?
  • Sangat Tidak Menarik
  • Tidak Menarik
  • Netral
  • Menarik
  • Sangat Menarik
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5

Dengan menggunakan data dari evaluasi, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dalam program pelatihan untuk meningkatkan efektivitasnya di masa depan.

Kelebihan dan Kekurangan Skala Likert

Skala Likert merupakan alat ukur yang populer dalam berbagai bidang penelitian, terutama untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi. Skala ini menawarkan cara yang sederhana dan efektif untuk mengumpulkan data kuantitatif tentang berbagai hal. Namun, seperti metode pengukuran lainnya, skala Likert juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami.

Kelebihan Skala Likert

Skala Likert memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan yang populer dalam berbagai penelitian. Berikut adalah beberapa kelebihan utama:

  • Mudah Dipahami dan Digunakan: Skala Likert menggunakan format pertanyaan yang sederhana dan mudah dipahami oleh responden. Mereka hanya perlu memilih satu jawaban dari beberapa pilihan yang tersedia, yang biasanya berupa pernyataan dengan skala setuju-tidak setuju.
  • Fleksibel dan Beragam: Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur berbagai macam konsep, seperti sikap, pendapat, persepsi, kepuasan, dan preferensi. Ini memberikan fleksibilitas yang besar bagi peneliti dalam memilih topik yang ingin dikaji.
  • Data Kuantitatif: Skala Likert menghasilkan data kuantitatif yang mudah dianalisis dan diinterpretasikan. Data ini dapat digunakan untuk membandingkan kelompok responden, menguji hipotesis, dan mengidentifikasi tren.
  • Efisien dan Ekonomis: Skala Likert dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar responden dengan cepat dan efisien. Hal ini membuat skala Likert menjadi metode yang ekonomis untuk penelitian.

Kekurangan Skala Likert

Meskipun memiliki beberapa keunggulan, skala Likert juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kelemahan utama:

  • Potensi Bias: Skala Likert rentan terhadap bias, terutama bias sosial. Responden mungkin merasa terdorong untuk memberikan jawaban yang dianggap “benar” atau “diharapkan” oleh peneliti, meskipun itu tidak mencerminkan pendapat mereka yang sebenarnya.
  • Efek Halo: Efek halo terjadi ketika penilaian terhadap satu aspek memengaruhi penilaian terhadap aspek lainnya. Misalnya, jika responden memiliki kesan positif tentang suatu produk, mereka mungkin cenderung memberikan penilaian positif terhadap aspek lain dari produk tersebut, meskipun penilaian tersebut tidak objektif.
  • Kesulitan dalam Mengukur Intensitas Sikap: Skala Likert hanya dapat mengukur intensitas sikap secara terbatas. Skala ini tidak dapat membedakan antara tingkat persetujuan yang kuat dan lemah. Misalnya, seseorang yang memilih “setuju” mungkin memiliki tingkat persetujuan yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan orang lain yang juga memilih “setuju”.
  • Kurangnya Detail: Skala Likert hanya memberikan jawaban yang terbatas. Responden tidak dapat memberikan penjelasan atau detail tentang alasan di balik jawaban mereka. Ini dapat membatasi pemahaman peneliti tentang topik yang dikaji.

Teknik Analisis Data Skala Likert

Setelah mengumpulkan data menggunakan skala Likert, langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk mendapatkan informasi yang bermakna. Berbagai teknik analisis data dapat digunakan untuk mengolah data skala Likert, tergantung pada tujuan penelitian dan jenis data yang dikumpulkan.

Uji t

Uji t digunakan untuk membandingkan rata-rata dua kelompok data. Dalam konteks skala Likert, uji t dapat digunakan untuk membandingkan persepsi dua kelompok berbeda terhadap suatu variabel, misalnya, persepsi mahasiswa laki-laki dan perempuan terhadap kualitas pembelajaran di suatu perguruan tinggi.

  • Contoh: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan dalam persepsi mahasiswa laki-laki dan perempuan terhadap kualitas pembelajaran di suatu perguruan tinggi, peneliti dapat menggunakan uji t untuk membandingkan rata-rata skor pada setiap item skala Likert yang mengukur kualitas pembelajaran.

ANOVA (Analysis of Variance)

ANOVA digunakan untuk membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok data. Teknik ini dapat digunakan untuk menguji pengaruh beberapa faktor terhadap variabel dependen yang diukur menggunakan skala Likert.

  • Contoh: Peneliti ingin mengetahui pengaruh jenis program studi (IPA, IPS, Bahasa) dan jenis sekolah (Negeri, Swasta) terhadap kepuasan mahasiswa terhadap layanan bimbingan konseling. Data kepuasan mahasiswa dapat diukur menggunakan skala Likert, dan ANOVA dapat digunakan untuk menguji pengaruh kedua faktor tersebut terhadap kepuasan mahasiswa.

Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam konteks skala Likert, regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diukur menggunakan skala Likert.

  • Contoh: Peneliti ingin mengetahui hubungan antara motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi akademik. Motivasi belajar diukur menggunakan skala Likert, dan prestasi akademik diukur menggunakan nilai ujian. Analisis regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai ujian berdasarkan tingkat motivasi belajar mahasiswa.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan data yang dikumpulkan. Teknik ini dapat digunakan untuk menghitung frekuensi, rata-rata, standar deviasi, dan persentase dari setiap item skala Likert.

  • Contoh: Peneliti dapat menghitung frekuensi jawaban “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju” untuk setiap item skala Likert. Hasil analisis deskriptif dapat digunakan untuk menggambarkan persepsi responden terhadap variabel yang diukur.

Analisis Faktor

Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari variabel yang diukur menggunakan skala Likert. Teknik ini dapat digunakan untuk meringkas data skala Likert menjadi beberapa faktor yang lebih kecil.

  • Contoh: Peneliti ingin mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari kepuasan mahasiswa terhadap layanan bimbingan konseling. Data kepuasan mahasiswa diukur menggunakan skala Likert yang terdiri dari beberapa item. Analisis faktor dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari kepuasan mahasiswa, seperti kualitas layanan, aksesibilitas layanan, dan kompetensi konselor.

Pertimbangan dalam Merancang Skala Likert

Merancang skala Likert yang efektif adalah kunci untuk mengumpulkan data yang valid dan dapat diandalkan. Hal ini membutuhkan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor, seperti jumlah item, pilihan jawaban, dan formulasi pertanyaan. Dengan merancang skala Likert yang baik, Anda dapat memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda.

Jumlah Item

Jumlah item dalam skala Likert dapat mempengaruhi reliabilitas dan validitas data yang dikumpulkan. Semakin banyak item, semakin tinggi reliabilitasnya. Namun, terlalu banyak item dapat membuat responden lelah dan mengurangi tingkat partisipasi.

  • Jumlah item yang ideal biasanya antara 5 hingga 10 item.
  • Jumlah item yang terlalu sedikit dapat menghasilkan data yang tidak reliabel, sementara terlalu banyak item dapat membuat responden bosan.

Pilihan Jawaban

Pilihan jawaban dalam skala Likert biasanya berupa rentang angka atau kata-kata yang mewakili tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan. Jumlah pilihan jawaban juga perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Menghitung skala Likert itu gampang, cukup jumlahkan skor setiap item, lalu bagi dengan jumlah total item. Tapi, bagaimana kalau kamu ingin tahu persentase kenaikan skor dari waktu ke waktu? Nah, di situlah kamu butuh cara menghitung persentase kenaikan. Rumusnya sederhana, yaitu (nilai akhir – nilai awal) / nilai awal x 100%.

Dengan mengetahui persentase kenaikan, kamu bisa melihat seberapa besar peningkatan skor skala Likert, dan apakah program atau intervensi yang kamu jalankan efektif.

  • Skala Likert yang paling umum menggunakan 5 pilihan jawaban, tetapi skala 4 atau 7 pilihan juga dapat digunakan.
  • Pilihan jawaban harus jelas dan mudah dipahami oleh responden.
  • Hindari menggunakan pilihan jawaban yang terlalu ekstrem atau terlalu mirip.

Formulasi Pertanyaan

Formulasi pertanyaan dalam skala Likert sangat penting untuk memastikan bahwa responden memahami apa yang ingin ditanyakan. Pertanyaan harus jelas, singkat, dan mudah dipahami.

  • Hindari pertanyaan yang terlalu kompleks atau multi-interpretasi.
  • Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua responden.
  • Hindari pertanyaan yang mengarahkan responden ke jawaban tertentu.

Contoh Pertanyaan Skala Likert yang Baik dan Buruk

Contoh Pertanyaan Skala Likert yang Baik

Berikut contoh pertanyaan skala Likert yang baik:

“Saya merasa nyaman menggunakan aplikasi ini.”

Pertanyaan ini jelas, singkat, dan mudah dipahami. Pilihan jawaban dapat berupa:

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

Contoh Pertanyaan Skala Likert yang Buruk

Berikut contoh pertanyaan skala Likert yang buruk:

“Bagaimana pendapat Anda tentang aplikasi ini, dan apakah Anda merasa nyaman menggunakannya?”

Pertanyaan ini terlalu kompleks dan mengarahkan responden ke jawaban tertentu. Pertanyaan ini dapat dipecah menjadi dua pertanyaan yang lebih sederhana.

Aplikasi Skala Likert dalam Berbagai Bidang

Skala Likert, sebagai metode pengumpulan data yang populer, telah menemukan aplikasi luas di berbagai bidang, memberikan wawasan berharga tentang pendapat, sikap, dan perilaku manusia. Dari pendidikan hingga kesehatan, bisnis, dan sosial, skala Likert menjadi alat yang efektif untuk mengukur dan menganalisis data kualitatif.

Pendidikan

Dalam pendidikan, skala Likert membantu dalam menilai efektivitas metode pengajaran, kepuasan siswa, dan persepsi terhadap kurikulum.

  • Contohnya, survei dapat menggunakan skala Likert untuk mengukur tingkat persetujuan siswa terhadap metode pengajaran tertentu, seperti “Saya merasa metode pengajaran ini efektif” dengan pilihan jawaban “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju”.
  • Data yang dikumpulkan kemudian dapat dianalisis untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengembangkan strategi yang lebih efektif.

Kesehatan

Skala Likert juga berperan penting dalam penelitian kesehatan, membantu mengukur kualitas hidup, kepuasan pasien, dan efektivitas pengobatan.

  • Misalnya, pasien dapat diminta untuk menilai tingkat nyeri mereka menggunakan skala Likert, dengan pilihan jawaban seperti “Tidak ada nyeri”, “Nyeri ringan”, “Nyeri sedang”, “Nyeri berat”, dan “Nyeri sangat berat”.
  • Informasi ini dapat membantu dokter dalam memantau perkembangan pasien dan menyesuaikan pengobatan yang diberikan.

Bisnis

Dalam dunia bisnis, skala Likert membantu dalam mengukur kepuasan pelanggan, efektivitas program pemasaran, dan persepsi terhadap produk atau layanan.

  • Contohnya, survei kepuasan pelanggan dapat menggunakan skala Likert untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan pelanggan, dengan pilihan jawaban seperti “Sangat Puas”, “Puas”, “Netral”, “Tidak Puas”, dan “Sangat Tidak Puas”.
  • Data yang dikumpulkan dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan meningkatkan strategi bisnis mereka.

Sosial

Skala Likert juga digunakan dalam penelitian sosial untuk mengukur sikap dan opini publik terhadap isu-isu sosial, politik, dan ekonomi.

  • Misalnya, survei opini publik dapat menggunakan skala Likert untuk mengukur tingkat persetujuan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah tertentu, dengan pilihan jawaban seperti “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju”.
  • Data yang dikumpulkan dapat membantu para pembuat kebijakan dalam memahami opini publik dan merumuskan kebijakan yang lebih baik.

Perkembangan Skala Likert: Cara Menghitung Skala Likert

Cara menghitung skala likert

Skala Likert, yang diciptakan oleh Rensis Likert pada tahun 1932, telah menjadi salah satu alat pengukuran yang paling banyak digunakan dalam penelitian sosial dan perilaku. Skala ini memungkinkan peneliti untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi individu terhadap suatu topik dengan cara yang sistematis dan kuantitatif.

Modifikasi Skala Likert

Sejak awal kemunculannya, skala Likert telah mengalami berbagai modifikasi dan adaptasi untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan penelitian yang beragam. Modifikasi ini meliputi perubahan dalam jumlah pilihan jawaban, penambahan pilihan netral, dan penggunaan skala bipolar.

  • Jumlah pilihan jawaban: Skala Likert tradisional menggunakan lima pilihan jawaban, yaitu “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Tidak Tahu”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju”. Namun, penelitian terkini telah menunjukkan bahwa skala dengan jumlah pilihan jawaban yang lebih sedikit, seperti tiga atau empat pilihan, dapat menghasilkan data yang lebih reliable dan valid.
  • Pilihan netral: Beberapa peneliti menambahkan pilihan netral, seperti “Tidak Berpendapat”, untuk memberikan kesempatan kepada responden yang tidak memiliki pendapat yang kuat. Hal ini dapat membantu mengurangi bias dalam data, terutama ketika topik yang diukur bersifat sensitif.
  • Skala bipolar: Modifikasi lain adalah penggunaan skala bipolar, di mana pilihan jawaban diurutkan dari yang paling negatif hingga yang paling positif. Misalnya, skala bipolar untuk mengukur kepuasan pelanggan mungkin menggunakan pilihan jawaban seperti “Sangat Tidak Puas”, “Tidak Puas”, “Netral”, “Puas”, dan “Sangat Puas”.

Contoh Modifikasi Skala Likert

Berikut adalah beberapa contoh modifikasi skala Likert yang telah diterapkan dalam penelitian terkini:

  • Skala Likert dengan tiga pilihan jawaban: Dalam sebuah penelitian tentang kepuasan pelanggan terhadap layanan online, peneliti menggunakan skala Likert dengan tiga pilihan jawaban: “Tidak Puas”, “Netral”, dan “Puas”.
  • Skala Likert dengan skala bipolar: Dalam penelitian tentang sikap terhadap kebijakan pemerintah, peneliti menggunakan skala Likert dengan skala bipolar, dengan pilihan jawaban seperti “Sangat Menentang”, “Menentang”, “Netral”, “Mendukung”, dan “Sangat Mendukung”.
  • Skala Likert dengan penambahan pilihan netral: Dalam penelitian tentang persepsi terhadap merek tertentu, peneliti menambahkan pilihan netral, “Tidak Tahu”, untuk memberikan kesempatan kepada responden yang tidak familiar dengan merek tersebut.

Etika dalam Penggunaan Skala Likert

Skala Likert, alat yang populer dalam penelitian, memberikan wawasan berharga tentang sikap, opini, dan preferensi. Namun, penting untuk menggunakan skala ini secara etis untuk memastikan keakuratan dan integritas data yang dikumpulkan. Etika dalam penggunaan skala Likert meliputi beberapa aspek penting, seperti menghindari bias, menjaga kerahasiaan data, dan mendapatkan persetujuan inform.

Mencegah Bias dalam Skala Likert

Bias dalam skala Likert dapat memengaruhi hasil penelitian dan mengarah pada kesimpulan yang tidak akurat. Untuk menghindari bias, berikut beberapa langkah penting:

  • Gunakan bahasa yang netral: Hindari pertanyaan yang mengarahkan responden ke jawaban tertentu. Pastikan pertanyaan dirumuskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak mengandung kata-kata yang bias atau sugestif.
  • Perhatikan urutan pertanyaan: Urutan pertanyaan dapat memengaruhi jawaban responden. Pastikan urutan pertanyaan logis dan tidak memengaruhi jawaban terhadap pertanyaan selanjutnya.
  • Hindari pertanyaan ganda: Pertanyaan ganda menggabungkan dua atau lebih pertanyaan dalam satu kalimat, yang dapat membingungkan responden dan memengaruhi jawaban mereka.
  • Pertimbangkan jumlah pilihan jawaban: Jumlah pilihan jawaban yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat memengaruhi hasil. Biasanya, skala Likert dengan 5 atau 7 pilihan jawaban dianggap ideal.

Menjaga Kerahasiaan Data

Kerahasiaan data sangat penting dalam penelitian. Data yang dikumpulkan melalui skala Likert harus dijaga kerahasiaannya untuk melindungi privasi responden. Berikut beberapa langkah untuk menjaga kerahasiaan data:

  • Anonimkan data: Hapus semua informasi yang dapat mengidentifikasi responden, seperti nama, alamat, dan nomor telepon. Gunakan kode unik untuk mengidentifikasi responden tanpa mengungkap identitas mereka.
  • Simpan data dengan aman: Data harus disimpan di tempat yang aman dan hanya dapat diakses oleh orang-orang yang berwenang. Gunakan kata sandi yang kuat dan sistem keamanan yang memadai untuk melindungi data dari akses yang tidak sah.
  • Jangan mengungkapkan data pribadi: Jangan mengungkapkan data pribadi responden kepada pihak ketiga tanpa persetujuan mereka. Pastikan data hanya digunakan untuk tujuan penelitian dan tidak digunakan untuk tujuan komersial atau lainnya.

Mendapatkan Persetujuan Inform

Persetujuan inform adalah proses mendapatkan persetujuan dari responden sebelum mereka berpartisipasi dalam penelitian. Hal ini penting untuk memastikan bahwa responden memahami risiko dan manfaat dari partisipasi mereka. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendapatkan persetujuan inform:

  • Jelaskan tujuan penelitian: Jelaskan kepada responden tentang tujuan penelitian dan bagaimana data yang dikumpulkan akan digunakan.
  • Jelaskan risiko dan manfaat: Jelaskan kepada responden tentang risiko dan manfaat dari partisipasi mereka dalam penelitian.
  • Berikan kesempatan untuk menolak: Berikan kesempatan kepada responden untuk menolak berpartisipasi dalam penelitian tanpa konsekuensi.
  • Dapatkan persetujuan tertulis: Dapatkan persetujuan tertulis dari responden sebelum mereka berpartisipasi dalam penelitian. Persetujuan tertulis harus jelas dan mudah dipahami.

Contoh Pelanggaran Etika dalam Penggunaan Skala Likert

Berikut contoh pelanggaran etika dalam penggunaan skala Likert:

  • Menyembunyikan tujuan penelitian: Peneliti menyembunyikan tujuan sebenarnya dari penelitian dan menggunakan data untuk tujuan yang berbeda dari yang diungkapkan kepada responden.
  • Menggunakan bahasa yang bias: Peneliti menggunakan bahasa yang bias dalam pertanyaan, yang mengarahkan responden ke jawaban tertentu.
  • Mengungkapkan data pribadi: Peneliti mengungkapkan data pribadi responden kepada pihak ketiga tanpa persetujuan mereka.
  • Menekan responden: Peneliti menekan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian atau memberikan jawaban tertentu.

Cara Menghindari Pelanggaran Etika, Cara menghitung skala likert

Untuk menghindari pelanggaran etika dalam penggunaan skala Likert, peneliti harus:

  • Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika penelitian: Peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian, seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab.
  • Menghindari bias dalam desain penelitian: Peneliti harus memastikan bahwa desain penelitian tidak mengandung bias yang dapat memengaruhi hasil.
  • Menjaga kerahasiaan data: Peneliti harus menjaga kerahasiaan data yang dikumpulkan dan tidak mengungkapkan data pribadi responden tanpa persetujuan mereka.
  • Mendapatkan persetujuan inform: Peneliti harus mendapatkan persetujuan inform dari responden sebelum mereka berpartisipasi dalam penelitian.

Ringkasan Akhir

Memahami cara menghitung skala Likert memberikan Anda kemampuan untuk menganalisis data kualitatif dan memperoleh wawasan yang berharga tentang berbagai topik. Dengan menerapkan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa analisis data Anda akurat dan dapat diandalkan. Ingat, skala Likert hanyalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi. Pilihlah alat yang paling sesuai dengan kebutuhan penelitian Anda dan selalu perhatikan etika dalam pengumpulan dan analisis data.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *