Khiyar adalah hak pembatalan atau pilihan yang diberikan oleh syariat Islam kepada salah satu pihak dalam akad (perjanjian) untuk meneruskan atau membatalkan akad tersebut. Hak khiyar ini bertujuan untuk melindungi kepentingan para pihak yang terikat dalam akad, sehingga akad yang terjadi menjadi lebih adil dan menghindarkan salah satu pihak dari kerugian.
Macam-Macam Khiyar
Dalam fiqh muamalat, dikenal beberapa macam khiyar, yaitu:
Khiyar Majelis (Khiyar مجلس)
Khiyar ini berlaku selama pihak yang berakad masih berada di majelis akad (tempat akad dilakukan).
Selama masih dalam majelis akad, salah satu pihak berhak untuk membatalkan akad tanpa perlu alasan.
Khiyar Ru’yah (Khiyar رؤية)
Khiyar ini diberikan kepada pembeli yang belum melihat atau memeriksa barang yang dibeli secara langsung.
Pembeli memiliki hak untuk membatalkan akad setelah melihat dan memeriksa barang tersebut.
Khiyar ‘Aib (Khiyar عيب)
Khiyar ini diberikan kepada salah satu pihak dalam akad apabila ditemukan cacat tersembunyi pada objek akad yang sebelumnya tidak diketahui.
Pihak yang dirugikan akibat cacat tersebut berhak untuk membatalkan akad atau meminta penggantian cacat tersebut.
Khiyar Ta’widh (Khiyar تعويض)
Khiyar ini diberikan kepada salah satu pihak dalam akad apabila terjadi kenaikan atau penurunan harga yang signifikan pada objek akad setelah akad diikrarkan (disepakati).
Pihak yang dirugikan akibat perubahan harga tersebut dapat meminta kepada pihak lain untuk menyesuaikan harga atau membatalkan akad.
Khiyar Gharar (Khiyar غرر)
Khiyar ini diberikan kepada salah satu pihak dalam akad apabila terdapat ketidakjelasan atau keraguan terhadap objek akad, sifat objek akad, atau syarat-syarat dalam akad.
Pihak yang ragu tersebut berhak untuk meminta penjelasan atau membatalkan akad.
Khiyar syarat (Khiyar شرط)
Khiyar ini disepakati oleh para pihak yang terikat dalam akad pada saat akad diikrarkan.
Pihak yang mengajukan syarat berhak untuk membatalkan akad apabila syarat tersebut tidak dipenuhi oleh pihak lain.
Kesimpulan
Khiyar merupakan mekanisme penting dalam fiqh muamalat untuk menjaga keadilan dan kemaslahatan dalam setiap akad. Dengan memahami macam-macam khiyar, para pihak yang terikat dalam akad dapat terhindar dari kesewenang-wenangan dan kerugian.
Tanya Jawab
1. Kapan batas waktu Khiyar Majelis?
Jawab: Khiyar Majelis berlaku selama pihak yang berakad masih berada di majelis akad (tempat akad dilakukan).
2. Bolehkah Khiyar Ru’yah digunakan untuk barang yang sudah dilihat sebelumnya?
Jawab: Tidak, Khiyar Ru’yah hanya berlaku untuk barang yang belum dilihat atau diperiksa pembeli secara langsung.
3. Bagaimana jika penjual tidak mau mengakui cacat tersembunyi pada barang?
Jawab: Pembeli yang dirugikan akibat cacat tersembunyi pada barang dapat mengajukan gugatan ke hakim untuk meminta pembatalan akad atau penggantian cacat tersebut.
4. Apakah kenaikan harga sedikit pada barang setelah akad diikrarkan bisa menjadi dasar Khiyar Ta’widh?
Jawab: Tidak, Khiyar Ta’widh diberlakukan apabila terjadi kenaikan atau penurunan harga yang signifikan pada objek akad. Kenaikan harga sedikit biasanya tidak termasuk kategori ini.
5. Bolehkah mengajukan Khiyar Gharar apabila penjual tidak bisa memastikan kapan barang akan diterima pembeli?
Jawab: Ya, ketidakjelasan waktu penerimaan barang bisa menjadi dasar Khiyar Gharar. Pembeli berhak untuk meminta penjelasan lebih lanjut dari penjual atau membatalkan akad.