Takdir adalah salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh umat Islam. Ini berarti, kita sebagai Muslim harus percaya dengan ketetapan Allah SWT atas segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Konsep takdir ini seringkali dikaitkan dengan qada, yang merujuk pada kehendak Allah SWT yang sudah ditetapkan sejak awal.
Secara umum, takdir dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Takdir Mubram
Takdir Mubram adalah takdir yang sudah ditetapkan dan bersifat mutlak. Allah SWT telah menentukannya sejak azal dan tidak bisa diubah oleh apapun, termasuk oleh manusia. Contoh takdir mubram di antaranya:
Kelahiran: kapan dan di mana kita dilahirkan
Kematian: kapan dan bagaimana kita akan meninggal dunia
Jodoh: siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita
Jenis Kelamin: laki-laki atau perempuan
Takdir Muallaq
Takdir Muallaq adalah takdir yang masih bisa diusahakan atau diubah oleh manusia. Ketetapan ini bersifat tergantung pada ikhtiar (usaha) manusia. Contoh takdir muallaq di antaranya:
Rezeki: seberapa banyak dan dari mana rezeki kita didapatkan. Ini bisa diraih dengan usaha dan doa.
Kesehatan: bagaimana kondisi kesehatan kita. Ini bisa dijaga dengan pola hidup sehat.
Kebahagiaan: seberapa bahagia kehidupan kita. Ini bisa diraih dengan menjalani hidup sesuai ajaran agama dan berbuat baik.
Kesimpulan
Dengan memahami konsep takdir, kita sebagai Muslim dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh syukur. Kita harus menerima dengan ikhlas segala takdir mubram yang Allah tetapkan, namun tetap berusaha dan berikhtiar untuk meraih takdir muallaq yang kita inginkan.
Tanya Jawab
1. Apakah percaya takdir berarti pasrah dan tidak berusaha?
Tidak. Percaya takdir justru mengajarkan kita untuk tetap berusaha dan berikhtiar. Namun kita juga harus menerima apapun hasilnya dengan lapang dada, karena itulah ketetapan Allah SWT.
2. Jika takdir mubram tidak bisa diubah, mengapa kita harus berdoa?
Doa adalah bentuk ikhtiar batiniah kita. Meskipun takdir mubram tidak bisa diubah, namun melalui doa, Allah SWT bisa memberikan kemudahan dan jalan keluar terbaik dalam menjalani takdir tersebut.
3. Bagaimana cara menghadapi kegagalan jika itu adalah takdir?
Kegagalan bisa jadi merupakan bagian dari takdir muallaq. Kita harus mengevaluasi diri dan terus berusaha untuk bangkit. Tetaplah berdoa dan percaya bahwa Allah SWT memiliki rencana terbaik bagi hamba-Nya.
4. Apakah boleh berputus asa jika takdir muallaq yang kita inginkan tidak tercapai?
Putus asa dilarang dalam Islam. Tetaplah semangat dan percaya bahwa Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita. Mungkin saja ada hikmah yang tersembunyi di balik kegagalan tersebut.
5. Bagaimana cara agar kita bisa ikhlas menerima takdir?
Yakinlah bahwa semua takdir yang ditetapkan Allah SWT memiliki hikmah dan kebaikan bagi kita. Perbanyak bersyukur atas segala nikmat yang diberikan dan terus berusaha untuk memperbaiki diri.