Sebutkan Macam Macam Puasa Sunnah Dan Jelaskan
Macam-Macam Puasa Sunnah dan Penjelasannya
Islam menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa sunnah selain puasa wajib di bulan Ramadhan. Puasa sunnah adalah ibadah puasa yang tidak wajib dilakukan, namun jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Melaksanakan puasa sunnah merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Berikut beberapa macam puasa sunnah beserta penjelasannya:
Puasa sunnah Ayyamul Bidh dilaksanakan pada pertengahan bulan Hijriyah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15. Puasa ini dianjurkan karena pada hari-hari tersebut terjadi peningkatan cahaya bulan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sering melaksanakan puasa pada hari-hari ini [Hadith riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim].
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan tahun yang akan datang [Hadith riwayat Imam at-Tirmidzi]. Namun, bagi para jemaah haji yang sedang wukuf di Arafah, puasa sunnah ini tidak dianjurkan.
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an [QS. Al-Baqarah: 51] tentang permohonan ampunan yang dilakukan oleh Nabi Musa alaihi salam pada hari Asyura. Puasa Asyura bisa dilaksanakan sendiri atau digabungkan dengan puasa Tasu’a sehari sebelumnya (tanggal 9 Muharram).
Puasa sunnah Senin dan Kamis merupakan amalan rutin yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam [Hadith riwayat Imam at-Tirmidzi]. Puasa ini memiliki keutamaan tersendiri, di antaranya adalah diampuni dosanya pada hari tersebut dan diangkatnya amal ibadah pada hari itu.
Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling, yaitu sehari puasa dan sehari tidak puasa. Puasa ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya dicintai oleh Allah SWT [Hadith riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim].
Puasa Qضاء adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa wajib yang tertinggal karena uzur (alasan syar’i).
Selain macam-macam puasa sunnah di atas, masih banyak lagi puasa sunnah lainnya yang bisa dikerjakan oleh umat Islam.
Melaksanakan puasa sunnah merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan melatih diri untuk berdisiplin serta meningkatkan ketakwaan. Meskipun tidak wajib, dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah karena keutamaan dan pahala yang besar yang dijanjikan oleh Allah SWT.
1. Apakah wajib untuk melaksanakan puasa sunnah?
Jawab: Tidak, puasa sunnah tidak wajib dilaksanakan. Namun, jika dikerjakan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa.
2. Bagaimana niat puasa sunnah?
Jawab: Niat puasa sunnah secara umum sama dengan niat puasa wajib, namun perlu ditambahkan jenis puasa sunnah yang akan dilaksanakan.
3. Bolehkah membatalkan puasa sunnah?
Jawab: Boleh. Tidak ada dosa jika membatalkan puasa sunnah karena alasan tertentu.
4. Adakah puasa sunnah yang dilarang?
Jawab: Ya. Puasa sunnah yang dilarang di antaranya adalah puasa pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, serta puasa secara terus-menerus tanpa henti.
5. Bagaimana cara agar istiqomah dalam melaksanakan puasa sunnah?
Jawab: