Macam-Macam Khiyar dalam Muamalah

Khiyar adalah hak pembatalan atau pilihan yang diberikan oleh syariat Islam kepada salah satu pihak dalam akad (perjanjian) untuk meneruskan atau membatalkan akad tersebut. Hak khiyar ini bertujuan untuk melindungi kepentingan para pihak yang berakad dan mewujudkan keadilan dalam muamalah (transaksi).

Macam-Macam Khiyar

Berikut ini macam-macam khiyar yang dikenal dalam muamalah:

Khiyar Majlis (Khiyar مجلس): Hak untuk membatalkan akad selama para pihak masih berada di المجلس (majlis) atau tempat akad dilangsungkan.

Khiyar Ru’yah (Khiyar رؤية): Hak untuk membatalkan akad setelah melihat barang yang diakadkan. Khiyar ini berlaku untuk akad jual beli barang yang belum dilihat sebelumnya oleh pembeli.

Khiyar ‘Aib (Khiyar عيب): Hak untuk membatalkan akad setelah diketahui adanya cacat pada barang yang akadkan.

Khiyar Syarat (Khiyar شرط): Hak untuk membatalkan akad berdasarkan syarat yang diajukan ketika akad dilangsungkan. Contohnya, khiyar syarat selama tiga hari.

Khiyar Gharar (Khiyar غرر): Hak untuk membatalkan akad karena adanya ketidakjelasan atau keraguan pada objek akad.

Khiyar Ta’awwuz (Khiyar تعوّز): Hak untuk membatalkan akad karena salah satu pihak mengalami sakit tertentu yang mengganggu aqad.

Khiyar Tadlis (Khiyar تدليس): Hak untuk membatalkan akad karena adanya kebohongan atau penipuan dari salah satu pihak.

Kesimpulan

Khiyar merupakan mekanisme penting dalam muamalah untuk menjamin keadilan dan melindungi hak para pihak yang berakad. Dengan memahami macam-macam khiyar, kita dapat terhindar dari akad yang merugikan dan mewujudkan muamalah yang sesuai syariat Islam.

# Tanya Jawab

1. Apa yang dimaksud dengan khiyar?
Jawab: Khiyar adalah hak pembatalan atau pilihan yang diberikan oleh syariat Islam kepada salah satu pihak dalam akad untuk meneruskan atau membatalkan akad tersebut.

2. Sebutkan contoh khiyar yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab: Khiyar ru’yah, yaitu hak untuk membatalkan pembelian barang setelah melihat barang tersebut secara langsung. Misalnya, seseorang membeli baju online, setelah barang diterima ternyata ukurannya tidak sesuai. Maka pembeli memiliki hak khiyar ru’yah untuk mengembalikan baju tersebut.

3. Apakah ada jangka waktu tertentu untuk menggunakan hak khiyar?
Jawab: Jangka waktu untuk menggunakan hak khiyar tergantung pada jenis khiyar. Misalnya, untuk khiyar majlis, hak ini bisa digunakan selama para pihak masih berada di tempat akad dilangsungkan. Sedangkan untuk khiyar syarat, waktunya tergantung pada syarat yang diajukan saat akad.

4. Siapa yang berhak untuk mengajukan khiyar?
Jawab: Hak khiyar diberikan kepada pihak yang dirugikan dalam akad. Bisa penjual bisa juga pembeli, tergantung jenis khiyar yang berlaku.

5. Bagaimana jika penjual dan pembeli sama-sama mengetahui adanya cacat pada barang yang diperjualbelikan, apakah masih berlaku khiyar ‘aib?
Jawab: Tidak. Khiyar ‘aib tidak berlaku jika penjual dan pembeli sama-sama mengetahui adanya cacat pada barang tersebut sebelum akad dilakukan.