Jenis-Jenis Drama: Tinjauan Umum dan Penjelasannya

Drama adalah bentuk karya sastra yang menggambarkan konflik atau perjuangan para tokoh melalui dialog, tingkah laku, dan gerak-gerik mereka. Drama biasanya dipentaskan di depan penonton dengan mengikuti naskah yang telah ditulis sebelumnya.

Jenis-jenis drama sangat beragam, masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Berikut pembagian jenis drama berdasarkan beberapa kriteria:

1. Berdasarkan Periode atau Asal Usul

Drama Lama (Klasik): Biasanya bertemakan mitos, legenda, kehidupan kerajaan, atau kisah para dewa-dewi. Contoh: Drama Yunani Kuno, Wayang Wong (Indonesia).

Drama Modern: Biasanya bertema kehidupan sehari-hari manusia, persoalan sosial, atau kritik terhadap realita. Contoh: Drama realis, drama naturalisme.

2. Berdasarkan Gaya Penceritaan

Drama Realis: Berusaha menampilkan realita kehidupan secara apa adanya, dengan setting dan cerita yang dekat dengan keseharian masyarakat.

Drama Naturalisme: Lebih menekankan faktor lingkungan dan bawaan lahir dalam membentuk karakter tokoh. Biasanya bertema kehidupan masyarakat bawah.

Drama Romantis: Menceritakan kisah cinta dan kasih sayang antartokoh.

Drama Komedi: Bertujuan menghibur penonton dengan cerita lucu dan tingkah laku para tokoh yang menggelikan.

Drama Tragedi: Berkisah tentang kesedihan, penderitaan, atau kehancuran para tokoh, biasanya berujung pada akhir yang menyedihkan.

Drama Satire: Menggunakan unsur humor untuk mengkritik kondisi sosial, politik, atau moral masyarakat.

3. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya

Drama Opera: Dialog disampaikan melalui nyanyian dan diiringi musik.

Drama Sendratari: Menggabungkan unsur drama dan tari, di mana gerak para penari lebih dominan dibandingkan dialog.

Drama Tablo: Lebih mengandalkan gerak dan mimik para pemain tanpa dialog, biasanya digunakan untuk menampilkan suasana atau emosi tertentu.

Simpulan

Dunia drama sangat kaya dengan berbagai jenis yang menawarkan pengalaman dan pesan tersendiri. Dengan memahami jenis-jenis drama, kita bisa memilih tontonan atau bacaan yang sesuai dengan minat dan preferensi. Drama tak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan kritik sosial, pendidikan, bahkan refleksi terhadap realita kehidupan manusia.

Tanya Jawab

1. Apa fungsi drama dalam kehidupan masyarakat?

Drama berfungsi sebagai hiburan, sarana pendidikan, penyampaian kritik sosial, dan refleksi terhadap realita kehidupan manusia.

2. Apa perbedaan antara drama klasik dan drama modern?

Drama klasik biasanya bertema mitos, legenda, atau kehidupan kerajaan, sedangkan drama modern bertema kehidupan sehari-hari manusia, persoalan sosial, atau kritik terhadap realita.

3. Sebutkan contoh drama realis!

Raffles karya W. Somerset Maugham adalah salah satu contoh drama realis.

4. Apa yang dimaksud dengan drama satire?

Drama satire menggunakan unsur humor untuk mengkritik kondisi sosial, politik, atau moral masyarakat.

5. Bagaimana cara menikmati drama dengan baik?

Selain mengikuti jalan cerita, kita bisa mencoba memahami pesan yang ingin disampaikan pengarang, serta mengapresiasi akting para pemain dan keseluruhan pementasan.