Jelaskan Pengertian Beriman Kepada Hari Akhir
Iman kepada Hari Akhir: Meyakini Kehidupan Setelah Dunia Fana
Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima dalam agama Islam. Ini berarti, beriman kepada hari akhir adalah salah satu pondasi utama keimanan seorang muslim. Secara bahasa, hari akhir sering disebut sebagai hari kiamat. Kiamat berasal dari kata “qama” yang berarti “berdiri” atau “bangkit”.
Dalam perspektif Islam, beriman kepada hari akhir artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara dan akan berakhir pada waktu yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Setelah itu, semua manusia akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama hidup di dunia.
Meski kapan terjadinya hari akhir tidak ada yang tahu pasti kecuali Allah SWT, terdapat berbagai tanda-tanda yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis sebagai pertanda akan datangnya hari tersebut. Beberapa tanda besarnya antara lain: keluarnya Dajjal, kemunculan Imam Mahdi, matahari terbit dari barat, dan Ya’juj dan Ma’juj yang dibebaskan kembali.
Iman kepada hari akhir tidak sekedar kepercayaan, namun harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Caranya adalah dengan:
Memperbanyak amal saleh.
Al-Qur’an banyak menyebutkan istilah lain bagi hari akhir yang menunjukkan agungnya hari tersebut, seperti Yaumul Akhir (hari akhir), Yaumul Qiyamah (hari kebangkitan), dan Yaumul Hisab (hari perhitungan).
Iman kepada hari akhir memiliki peranan penting dalam kehidupan seorang muslim. Kepercayaan ini memberikan motivasi untuk berbuat kebaikan, menjauhi keburukan, dan senantiasa mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian.