Jelaskan Hasil-hasil Perundingan Linggarjati

Penjelasan Hasil-Hasil Perundingan Linggarjati

Perundingan Linggarjati merupakan peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Perundingan ini dilaksanakan di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat, antara delegasi Indonesia dan Belanda pada tanggal 10 November hingga 25 Maret 1946, dengan perantara dari pihak Inggris.

Sejarah Perjanjian Linggarjati: Latar Belakang, Isi dan Tokohnya
Sejarah Perjanjian Linggarjati: Latar Belakang, Isi dan Tokohnya

Isi Perundingan Linggarjati

Pengakuan de facto: Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia meliputi Jawa, Sumatera, dan Madura. Ini berarti Belanda mengakui keberadaan Republik Indonesia secara aktual di wilayah tersebut, meskipun belum pengakuan de jure (secara hukum).

  • Gencatan senjata: Kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan permusuhan.
  • Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS): Akan dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) yang meliputi wilayah Indonesia dan Belanda. RIS ini akan menjadi bagian dari Persemakmuran Belanda.

  • Arti Penting Perundingan Linggarjati

    Perundingan Linggarjati memiliki arti penting bagi Indonesia meskipun kesepakatan tersebut banyak menuai kontroversi. Berikut beberapa poin pentingnya:

    Pengakuan internasional: Pengakuan de facto Belanda menjadi pengakuan internasional pertama yang diterima Indonesia. Ini memperkuat posisi Indonesia di mata dunia.

  • Penghentian sementara permusuhan: Gencatan senjata memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat konsolidasi internal dan mempersiapkan diri menghadapi Belanda selanjutnya.
  • Pengalaman diplomasi: Perundingan Linggarjati menjadi pengalaman berharga bagi Indonesia dalam berdiplomasi di tingkat internasional.

  • Kritik terhadap Perundingan Linggarjati

    Perundingan Linggarjati menuai kritik karena dianggap menguntungkan Belanda. Berikut beberapa alasannya:

    Belum pengakuan de jure: Belanda belum mengakui Indonesia secara penuh (de jure).

  • Pembentukan RIS: Pembentukan RIS dianggap sebagai bentuk federalisme yang melemahkan kedaulatan Indonesia.

  • Informasi Tambahan

    Perundingan Linggarjati ditandatangani oleh Sutan Sjahrir (Perdana Menteri Indonesia), Schermerhorn (Ketua Delegasi Belanda), dan Sir Archibald Clark Kerr (perwakilan Inggris).

  • Perjanjian Linggarjati dikhawatirkan menjadi jebakan Belanda untuk memecah belah persatuan Indonesia.

  • Kesimpulan

    Perundingan Linggarjati menjadi langkah awal penting bagi Indonesia dalam perjuangan diplomasi internasional. Meskipun menuai kritik, perjanjian ini memberikan pengakuan awal terhadap eksistensi Indonesia dan kesempatan untuk memperkuat diri.

    Tanya Jawab

  • 1. Apa yang dimaksud dengan pengakuan de facto?
  • Jawab: Pengakuan de facto adalah pengakuan secara aktual atas keberadaan suatu negara. Artinya, Belanda mengakui keberadaan Republik Indonesia secara nyata di wilayah Jawa, Sumatera, dan Madura.

  • 2. Mengapa pembentukan RIS menjadi kontroversi?
  • Jawab: Pembentukan RIS dianggap melemahkan kedaulatan Indonesia karena bentuk federalisme ini menempatkan Indonesia dan Belanda dalam satu kesatuan yang lebih besar (RIS) di bawah Persemakmuran Belanda.

  • 3. Siapa yang menjadi perwakilan Indonesia dalam Perundingan Linggarjati?
  • Jawab: Sutan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia saat itu.

  • 4. Apa dampak positif Perundingan Linggarjati bagi Indonesia?
  • Jawab: Pengakuan de facto Belanda dan kesempatan untuk menghentikan sementara permusuhan.

  • 5. Apa dampak negatif Perundingan Linggarjati bagi Indonesia?
  • Jawab: Belum adanya pengakuan de jure dan pembentukan RIS yang dianggap melemahkan kedaulatan Indonesia.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *