Cara Menghitung Mean Median Modus
Daftar Isi
- 1 Pengertian Mean, Median, dan Modus
- 2 Cara Menghitung Mean, Median, Modus
- 3 Cara Menghitung Median: Cara Menghitung Mean Median Modus
- 4 Cara Menghitung Modus
- 5 Perbedaan Mean, Median, dan Modus
- 6 Penerapan Mean, Median, dan Modus dalam Kehidupan Sehari-hari
- 7 Kelebihan dan Kekurangan Mean, Median, dan Modus
- 8 Rumus Mean, Median, dan Modus
- 9 Contoh Soal dan Pembahasan
- 10 Keterbatasan Mean, Median, dan Modus
- 11 Penutup
Cara menghitung mean median modus – Pernahkah Anda mendengar istilah “mean”, “median”, dan “modus”? Ketiga istilah ini merupakan ukuran pemusatan data yang sering digunakan dalam statistik. Dengan memahami cara menghitung ketiga ukuran ini, Anda dapat menganalisis data dengan lebih mudah dan memahami tren serta pola yang terkandung di dalamnya.
Dalam panduan ini, kita akan membahas secara detail cara menghitung mean, median, dan modus. Mulai dari pengertian dasar, langkah-langkah perhitungan, hingga contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Siap untuk mempelajari ilmu statistik dasar yang bermanfaat ini?
Pengertian Mean, Median, dan Modus
Dalam statistik, mean, median, dan modus adalah ukuran tendensi sentral yang membantu kita memahami distribusi data. Ketiga ukuran ini memberikan informasi tentang nilai pusat dari suatu kumpulan data.
Pengertian Mean, Median, dan Modus
Berikut adalah penjelasan singkat tentang mean, median, dan modus:
- Mean (rata-rata) adalah jumlah semua nilai dalam suatu kumpulan data dibagi dengan jumlah nilai dalam kumpulan data tersebut. Mean memberikan gambaran umum tentang nilai tengah data.
- Median adalah nilai tengah dalam suatu kumpulan data yang telah diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Median membagi kumpulan data menjadi dua bagian yang sama besar.
- Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam suatu kumpulan data. Modus menunjukkan nilai yang paling banyak terjadi dalam kumpulan data.
Contoh Perhitungan Mean, Median, dan Modus
Misalkan kita memiliki kumpulan data berikut:
2, 4, 6, 8, 10
Berikut adalah cara menghitung mean, median, dan modus dari data tersebut:
- Mean: (2 + 4 + 6 + 8 + 10) / 5 = 30 / 5 = 6
- Median: Urutkan data terlebih dahulu: 2, 4, 6, 8, 10. Nilai tengah dari data tersebut adalah 6. Jadi, mediannya adalah 6.
- Modus: Semua nilai dalam data tersebut muncul hanya sekali. Karena tidak ada nilai yang muncul lebih dari sekali, maka tidak ada modus.
Perbedaan Mean, Median, dan Modus
Ukuran Tendensi Sentral | Definisi | Contoh |
---|---|---|
Mean | Jumlah semua nilai dibagi dengan jumlah nilai dalam kumpulan data | (2 + 4 + 6 + 8 + 10) / 5 = 6 |
Median | Nilai tengah dalam kumpulan data yang telah diurutkan | 2, 4, 6, 8, 10. Nilai tengahnya adalah 6. |
Modus | Nilai yang paling sering muncul dalam kumpulan data | Tidak ada modus karena semua nilai muncul hanya sekali. |
Cara Menghitung Mean, Median, Modus
Mean, median, dan modus adalah tiga ukuran tendensi sentral yang umum digunakan dalam statistik. Ukuran-ukuran ini memberikan informasi tentang pusat distribusi data. Mean adalah rata-rata dari semua nilai dalam suatu set data, median adalah nilai tengah dalam set data yang telah diurutkan, dan modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam set data.
Cara Menghitung Mean
Mean, atau rata-rata, dihitung dengan menjumlahkan semua nilai dalam suatu set data dan kemudian membaginya dengan jumlah nilai dalam set data tersebut. Rumus untuk menghitung mean adalah:
Mean = Σx / n
di mana:
- Σx adalah jumlah semua nilai dalam set data
- n adalah jumlah nilai dalam set data
Berikut adalah contoh cara menghitung mean dari suatu set data:
Contoh Perhitungan Mean
Misalkan kita memiliki set data berikut:
Nilai |
---|
2 |
5 |
8 |
10 |
12 |
Untuk menghitung mean dari set data ini, kita perlu menjumlahkan semua nilai dan membaginya dengan jumlah nilai dalam set data tersebut.
Langkah-langkah perhitungan mean:
- Jumlahkan semua nilai dalam set data: 2 + 5 + 8 + 10 + 12 = 37
- Bagi jumlah nilai dengan jumlah nilai dalam set data: 37 / 5 = 7.4
Jadi, mean dari set data ini adalah 7.4.
Tabel berikut menunjukkan langkah-langkah perhitungan mean secara ringkas:
Langkah | Rumus | Hasil |
---|---|---|
Jumlahkan semua nilai | Σx | 37 |
Bagi jumlah nilai dengan jumlah nilai dalam set data | Σx / n | 7.4 |
Cara Menghitung Median: Cara Menghitung Mean Median Modus
Median merupakan nilai tengah dari suatu data yang telah diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Median sering digunakan untuk menggambarkan data yang terdistribusi secara tidak merata, karena tidak dipengaruhi oleh outlier atau nilai ekstrem.
Cara Menghitung Median
Median dihitung dengan cara yang berbeda, tergantung pada jumlah data yang dimiliki. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Urutkan data dari yang terkecil hingga yang terbesar.
- Jika jumlah data ganjil, median adalah nilai tengah data yang telah diurutkan.
- Jika jumlah data genap, median adalah rata-rata dari dua nilai tengah data yang telah diurutkan.
Contoh Perhitungan Median
Misalnya, kita memiliki data berikut: 2, 5, 7, 1, 4, 9, 3.
- Urutkan data dari yang terkecil hingga yang terbesar: 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9.
- Jumlah data adalah 7, yang merupakan bilangan ganjil. Median adalah nilai tengah, yaitu 4.
Tabel Langkah-langkah Perhitungan Median
Langkah | Penjelasan |
---|---|
1 | Urutkan data dari yang terkecil hingga yang terbesar. |
2 | Jika jumlah data ganjil, median adalah nilai tengah data yang telah diurutkan. |
3 | Jika jumlah data genap, median adalah rata-rata dari dua nilai tengah data yang telah diurutkan. |
Cara Menghitung Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam suatu kumpulan data. Modus sangat berguna untuk menganalisis data kategorikal, seperti warna favorit, jenis hewan peliharaan, atau jenis makanan yang paling sering dipesan. Modus juga bisa digunakan untuk data numerik, seperti nilai ujian atau tinggi badan.
Cara Menghitung Modus
Untuk menghitung modus dari suatu data, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Urutkan data dari yang terkecil hingga yang terbesar.
- Hitung frekuensi kemunculan setiap nilai data.
- Nilai data dengan frekuensi kemunculan tertinggi adalah modus.
Contoh Perhitungan Modus
Misalnya, kita memiliki data nilai ujian berikut:
70, 80, 85, 90, 80, 75, 80, 95, 80, 85
Untuk menghitung modus dari data tersebut, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Urutkan data dari yang terkecil hingga yang terbesar:
70, 75, 80, 80, 80, 80, 85, 85, 90, 95
- Hitung frekuensi kemunculan setiap nilai data:
Nilai Frekuensi 70 1 75 1 80 4 85 2 90 1 95 1 - Nilai data dengan frekuensi kemunculan tertinggi adalah 80. Jadi, modus dari data nilai ujian tersebut adalah 80.
Perbedaan Mean, Median, dan Modus
Dalam statistika, mean, median, dan modus adalah tiga ukuran pemusatan data yang umum digunakan untuk menggambarkan data numerik. Ketiga ukuran ini memberikan informasi tentang nilai tengah atau pusat dari kumpulan data. Namun, mereka berbeda dalam cara mereka menghitung dan mengartikan nilai tengah tersebut.
Perbedaan Dasar
Berikut adalah perbedaan mendasar antara mean, median, dan modus:
- Mean: Mean adalah rata-rata dari semua nilai dalam kumpulan data. Ini dihitung dengan menjumlahkan semua nilai dan membaginya dengan jumlah nilai dalam kumpulan data. Mean sangat sensitif terhadap nilai ekstrem (outlier) dalam data.
- Median: Median adalah nilai tengah dalam kumpulan data yang telah diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Jika jumlah data ganjil, median adalah nilai tengah. Jika jumlah data genap, median adalah rata-rata dari dua nilai tengah. Median tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem dalam data.
- Modus: Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam kumpulan data. Sebuah kumpulan data dapat memiliki satu modus (unimodal), dua modus (bimodal), atau lebih dari dua modus (multimodal). Modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem dalam data.
Contoh Data
Pertimbangkan kumpulan data berikut: 2, 4, 6, 8, 10, 12, 100.
- Mean: (2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 100) / 7 = 21,71
- Median: 8 (nilai tengah setelah data diurutkan)
- Modus: 10 (nilai yang paling sering muncul)
Dalam contoh ini, mean dipengaruhi oleh nilai ekstrem (100), sehingga lebih tinggi dari median dan modus. Median memberikan gambaran yang lebih baik tentang nilai tengah data, sementara modus menunjukkan nilai yang paling umum dalam kumpulan data.
Tabel Perbandingan
Karakteristik | Mean | Median | Modus |
---|---|---|---|
Definisi | Rata-rata dari semua nilai | Nilai tengah dalam data yang diurutkan | Nilai yang paling sering muncul |
Rumus | ∑x / n | Nilai tengah (data terurut) | Nilai yang paling sering muncul |
Pengaruh outlier | Sangat sensitif | Tidak dipengaruhi | Tidak dipengaruhi |
Kegunaan | Mengukur nilai tengah secara umum | Mengukur nilai tengah yang tidak terpengaruh outlier | Mengukur nilai yang paling umum |
Penerapan Mean, Median, dan Modus dalam Kehidupan Sehari-hari
Mean, median, dan modus merupakan ukuran pemusatan data yang sering digunakan dalam berbagai bidang, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia profesional. Ketiga ukuran ini memberikan informasi yang berbeda tentang data dan dapat membantu kita dalam memahami distribusi data serta membuat keputusan yang lebih tepat.
Penerapan Mean
Mean, atau rata-rata, adalah ukuran pemusatan data yang paling umum digunakan. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data dan membaginya dengan jumlah data. Mean dapat digunakan untuk:
- Menghitung nilai rata-rata pendapatan bulanan keluarga.
- Menentukan nilai rata-rata tinggi badan siswa di kelas.
- Mengetahui nilai rata-rata penjualan produk dalam setahun.
Contohnya, jika kita ingin mengetahui nilai rata-rata pendapatan bulanan keluarga di suatu wilayah, kita dapat menjumlahkan pendapatan bulanan setiap keluarga dan membaginya dengan jumlah keluarga. Hasilnya akan memberikan kita nilai rata-rata pendapatan bulanan keluarga di wilayah tersebut.
Penerapan Median
Median adalah nilai tengah dari suatu set data yang telah diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Median dapat digunakan untuk:
- Menentukan nilai tengah dari harga rumah di suatu daerah.
- Mengetahui nilai tengah dari skor ujian siswa.
- Menghitung nilai tengah dari gaji karyawan di suatu perusahaan.
Contohnya, jika kita ingin mengetahui nilai tengah dari harga rumah di suatu daerah, kita dapat mengurutkan harga rumah dari yang terkecil hingga yang terbesar. Rumah yang berada di tengah daftar tersebut memiliki harga median. Median lebih tahan terhadap outlier (nilai ekstrem) dibandingkan mean, sehingga lebih cocok digunakan untuk data yang memiliki outlier.
Penerapan Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam suatu set data. Modus dapat digunakan untuk:
- Menentukan ukuran baju yang paling banyak dipesan di toko.
- Mengetahui warna mobil yang paling banyak dijual di suatu dealer.
- Menghitung nilai yang paling sering muncul dalam data hasil survei.
Contohnya, jika kita ingin mengetahui ukuran baju yang paling banyak dipesan di toko, kita dapat melihat data penjualan dan mencari ukuran baju yang paling sering dipesan. Ukuran baju tersebut adalah modus dari data penjualan.
Tabel Penerapan Mean, Median, dan Modus dalam Berbagai Bidang
Bidang | Penerapan Mean | Penerapan Median | Penerapan Modus |
---|---|---|---|
Bisnis | Menghitung rata-rata penjualan, keuntungan, dan biaya | Menentukan nilai tengah dari gaji karyawan, harga produk, dan pendapatan | Mengetahui produk yang paling banyak terjual, ukuran baju yang paling banyak dipesan, dan warna mobil yang paling banyak dijual |
Pendidikan | Menghitung nilai rata-rata siswa, menghitung nilai rata-rata ujian, dan menghitung nilai rata-rata kelas | Menentukan nilai tengah dari skor ujian, nilai tugas, dan nilai raport | Mengetahui nilai yang paling sering muncul dalam data hasil ujian, nilai tugas, dan nilai raport |
Kesehatan | Menghitung rata-rata tekanan darah, detak jantung, dan berat badan pasien | Menentukan nilai tengah dari tekanan darah, detak jantung, dan berat badan pasien | Mengetahui gejala yang paling sering muncul pada pasien dengan penyakit tertentu |
Kelebihan dan Kekurangan Mean, Median, dan Modus
Setelah mempelajari cara menghitung mean, median, dan modus, sekarang saatnya kita bahas lebih lanjut tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing ukuran pemusatan data. Memahami hal ini akan membantu kita memilih ukuran yang paling tepat untuk menggambarkan data yang kita miliki.
Mean
Mean atau rata-rata merupakan ukuran pemusatan data yang paling umum digunakan. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data dan membaginya dengan jumlah data. Mean mudah dihitung dan dipahami, tetapi memiliki beberapa kelemahan.
- Kelebihan Mean
- Mudah dihitung dan dipahami.
- Menggunakan semua data dalam perhitungan.
- Sangat sensitif terhadap perubahan data.
- Kekurangan Mean
- Dipengaruhi oleh outlier (nilai ekstrem) yang dapat menyebabkan hasil yang tidak representatif.
- Tidak cocok untuk data kategorikal atau data yang memiliki distribusi yang tidak simetris.
- Kelebihan Median
- Tidak dipengaruhi oleh outlier.
- Cocok untuk data yang memiliki distribusi yang tidak simetris.
- Mudah dihitung.
- Kekurangan Median
- Tidak menggunakan semua data dalam perhitungan.
- Tidak sensitif terhadap perubahan data.
- Kelebihan Modus
- Mudah dihitung.
- Cocok untuk data kategorikal.
- Kekurangan Modus
- Tidak menggunakan semua data dalam perhitungan.
- Tidak sensitif terhadap perubahan data.
- Tidak selalu ada, terutama jika semua data berbeda.
- ∑xi = Jumlah semua nilai data
- n = Jumlah data
- Contohnya, jika kita memiliki data gaji karyawan dengan seorang CEO yang memiliki gaji jauh lebih tinggi daripada karyawan lainnya, mean gaji akan dipengaruhi oleh gaji CEO tersebut. Akibatnya, mean gaji tidak akan mencerminkan gaji rata-rata karyawan lainnya.
- Contohnya, jika kita memiliki data tentang tinggi badan siswa, median tinggi badan mungkin tidak mencerminkan tinggi badan rata-rata siswa yang lebih tinggi atau lebih rendah.
- Contohnya, jika kita memiliki data tentang warna mobil yang dijual di sebuah dealer, modus mungkin menunjukkan warna yang paling banyak terjual. Namun, modus tidak mencerminkan jumlah mobil yang terjual untuk warna lain.
Contoh: Jika kita ingin mengetahui rata-rata gaji karyawan di sebuah perusahaan, mean bisa menjadi ukuran yang tepat. Namun, jika ada satu karyawan dengan gaji yang sangat tinggi, mean akan dipengaruhi oleh outlier ini dan tidak lagi menjadi representasi yang akurat dari gaji karyawan rata-rata.
Median
Median merupakan nilai tengah dari data yang telah diurutkan. Jika jumlah data ganjil, median adalah nilai tengah. Jika jumlah data genap, median adalah rata-rata dari dua nilai tengah. Median tidak dipengaruhi oleh outlier, sehingga lebih representatif untuk data yang memiliki outlier.
Contoh: Jika kita ingin mengetahui gaji tengah dari karyawan di sebuah perusahaan, median adalah ukuran yang lebih tepat daripada mean. Karena median tidak dipengaruhi oleh outlier, maka akan lebih akurat dalam menggambarkan gaji tengah karyawan.
Modus
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul. Modus mudah dihitung, tetapi hanya memberikan informasi tentang nilai data yang paling sering muncul, bukan tentang nilai tengah atau rata-rata data.
Contoh: Jika kita ingin mengetahui warna mobil yang paling banyak dijual di sebuah dealer, modus adalah ukuran yang tepat. Karena modus menunjukkan nilai data yang paling sering muncul, maka kita dapat mengetahui warna mobil yang paling populer.
Tabel Perbandingan
Ukuran Pemusatan Data | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Mean | Mudah dihitung, menggunakan semua data | Dipengaruhi outlier, tidak cocok untuk data tidak simetris |
Median | Tidak dipengaruhi outlier, cocok untuk data tidak simetris | Tidak menggunakan semua data, tidak sensitif terhadap perubahan data |
Modus | Mudah dihitung, cocok untuk data kategorikal | Tidak menggunakan semua data, tidak sensitif terhadap perubahan data, tidak selalu ada |
Rumus Mean, Median, dan Modus
Mean, median, dan modus adalah tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan dalam statistika. Ukuran tendensi sentral memberikan gambaran tentang nilai pusat atau nilai khas dari sekumpulan data. Ketiga ukuran ini memiliki cara perhitungan yang berbeda, dan masing-masing memberikan informasi yang berbeda tentang kumpulan data tersebut.
Rumus Mean, Median, dan Modus, Cara menghitung mean median modus
Berikut adalah rumus untuk menghitung mean, median, dan modus:
Ukuran Tendensi Sentral | Rumus |
---|---|
Mean |
|
Median |
|
Modus |
|
Keterangan:
Contoh Soal dan Pembahasan
Setelah memahami konsep mean, median, dan modus, mari kita coba mengaplikasikannya dalam beberapa contoh soal. Dengan memahami contoh soal dan pembahasannya, kamu akan lebih mudah memahami cara menghitung mean, median, dan modus dalam berbagai situasi.
Contoh Soal 1: Menghitung Mean, Median, dan Modus Data Tunggal
Misalkan kita memiliki data nilai ujian matematika dari 5 siswa sebagai berikut: 70, 80, 90, 70, dan 85.
Langkah-langkah untuk menghitung mean, median, dan modus dari data tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah | Mean | Median | Modus |
---|---|---|---|
1. Urutkan data dari yang terkecil hingga terbesar | 70, 70, 80, 85, 90 | 70, 70, 80, 85, 90 | 70, 70, 80, 85, 90 |
2. Hitung mean (rata-rata) | (70 + 70 + 80 + 85 + 90) / 5 = 79 | – | – |
3. Tentukan median (nilai tengah) | – | 80 | – |
4. Tentukan modus (nilai yang paling sering muncul) | – | – | 70 |
Jadi, mean dari data nilai ujian matematika tersebut adalah 79, mediannya adalah 80, dan modusnya adalah 70.
Contoh Soal 2: Menghitung Mean, Median, dan Modus Data Kelompok
Misalkan kita memiliki data tinggi badan siswa dalam suatu kelas yang disajikan dalam tabel berikut:
Tinggi Badan (cm) | Frekuensi |
---|---|
150-155 | 5 |
155-160 | 10 |
160-165 | 15 |
165-170 | 8 |
170-175 | 2 |
Langkah-langkah untuk menghitung mean, median, dan modus dari data tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah | Mean | Median | Modus |
---|---|---|---|
1. Hitung titik tengah setiap kelas interval | 152.5, 157.5, 162.5, 167.5, 172.5 | 152.5, 157.5, 162.5, 167.5, 172.5 | 152.5, 157.5, 162.5, 167.5, 172.5 |
2. Hitung jumlah frekuensi (n) | 5 + 10 + 15 + 8 + 2 = 40 | 5 + 10 + 15 + 8 + 2 = 40 | 5 + 10 + 15 + 8 + 2 = 40 |
3. Hitung mean (rata-rata) | [(152.5 x 5) + (157.5 x 10) + (162.5 x 15) + (167.5 x 8) + (172.5 x 2)] / 40 = 160.625 | – | – |
4. Tentukan median (nilai tengah) | – | (n/2) = 20, maka median berada di kelas interval 160-165 | – |
5. Hitung median | – | L + [(n/2 – Fkb) / f] x p = 160 + [(20 – 15) / 15] x 5 = 161.67 | – |
6. Tentukan modus (nilai yang paling sering muncul) | – | – | Kelas interval dengan frekuensi tertinggi adalah 160-165, maka modusnya adalah 162.5 |
Jadi, mean dari data tinggi badan siswa tersebut adalah 160.625 cm, mediannya adalah 161.67 cm, dan modusnya adalah 162.5 cm.
Menghitung mean, median, dan modus merupakan hal yang mudah, ya kan? Sama seperti menghitung kubikasi kayu, yang ternyata juga nggak sesulit yang dibayangkan. Nah, untuk menghitung kubikasi kayu, kamu bisa menggunakan rumus panjang x lebar x tinggi, atau bisa juga dengan menggunakan metode cara menghitung kubikasi kayu yang lebih detail.
Nah, setelah memahami cara menghitung kubikasi kayu, kita kembali ke topik awal, yaitu cara menghitung mean, median, dan modus.
Keterbatasan Mean, Median, dan Modus
Mean, median, dan modus merupakan ukuran pemusatan data yang umum digunakan dalam statistik. Ketiga ukuran ini memberikan gambaran tentang nilai pusat dari suatu kumpulan data. Namun, perlu diingat bahwa ketiga ukuran ini memiliki keterbatasan dalam menggambarkan data secara lengkap. Ada situasi di mana penggunaan salah satu dari ketiga ukuran ini mungkin tidak sepenuhnya mewakili data, bahkan dapat menyesatkan interpretasi data.
Keterbatasan Mean
Mean, atau rata-rata, merupakan ukuran pemusatan data yang paling umum digunakan. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data dan membaginya dengan jumlah data. Mean sangat sensitif terhadap nilai ekstrem atau outlier, yang dapat menyebabkan mean menjadi tidak representatif dari data secara keseluruhan.
Keterbatasan Median
Median merupakan nilai tengah dari suatu kumpulan data yang telah diurutkan. Median tidak terpengaruh oleh nilai ekstrem, sehingga lebih representatif dari data dibandingkan dengan mean dalam kasus adanya outlier. Namun, median tidak mempertimbangkan semua nilai data, sehingga tidak memberikan gambaran lengkap tentang distribusi data.
Keterbatasan Modus
Modus merupakan nilai yang paling sering muncul dalam suatu kumpulan data. Modus sangat berguna untuk data kategorikal atau data yang memiliki beberapa nilai yang sering muncul. Namun, modus tidak selalu ada, terutama jika semua nilai data muncul hanya sekali. Selain itu, modus juga tidak mempertimbangkan semua nilai data, sehingga tidak memberikan gambaran lengkap tentang distribusi data.
Tabel Keterbatasan Ukuran Pemusatan Data
Ukuran Pemusatan Data | Keterbatasan |
---|---|
Mean | Sensitif terhadap nilai ekstrem (outlier) |
Median | Tidak mempertimbangkan semua nilai data |
Modus | Tidak selalu ada, tidak mempertimbangkan semua nilai data |
Penutup
Dengan memahami cara menghitung mean, median, dan modus, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang data dan mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang akurat. Ingat, ketiga ukuran ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi pilihlah ukuran yang paling sesuai dengan kebutuhan analisis Anda. Selamat belajar dan semoga panduan ini bermanfaat!