Sebutkan Dan Jelaskan Macam Macam Mad Lazim
Daftar Isi
Macam-Macam Mad Lazim
Mad lazim adalah istilah dalam ilmu tajwid yang merujuk pada pemanjangan bacaan huruf hidup (mad) yang bertemu dengan huruf mati (sukun) asli dalam satu kata. Hal ini berbeda dengan mad ashli atau mad thabi’i yang bisa dipanjangkan atau dipendekkan tergantung pada waqaf (berhenti) atau washal (menyambungkan). Mad lazim memiliki panjang bacaan yang tetap dan tidak bisa diubah.
Pembagian Macam-Macam Mad Lazim
Mad lazim terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu mad lazim kilmi dan mad lazim harfi. Mari kita bahas lebih detail mengenai kedua kategori tersebut:
1. Mad Lazim Kilmi
Mad lazim kilmi adalah mad lazim yang disebabkan oleh huruf hidup (alif, ya, atau waw) yang terdapat dalam sebuah kata yang berbaris fathah, kasrah, atau dammah, kemudian bertemu dengan huruf sukun asli. Mad lazim kilmi selanjutnya dibagi menjadi dua macam, yaitu:
2. Mad Lazim Harfi
Mad lazim harfi adalah mad lazim yang disebabkan oleh adanya huruf hamzah yang disukunkan (ء) yang terletak di antara dua huruf yang berbaris fathah. Mad lazim harfi juga dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Kesimpulan
Menguasai macam-macam mad lazim menjadi penting dalam membaca Al-Qur’an dengan tartil (bacaan yang baik dan sesuai dengan tajwid). Memahami pembagian dan cara baca mad lazim membantu kita melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an secara akurat dan sesuai dengan makhraj serta sifat huruf yang tepat.
Tanya Jawab
Ya, ada perbedaan. Mad lazim dibaca panjang secara tetap, sedangkan mad thabi’i bisa dipanjangkan atau dipendekkan tergantung pada waqaf atau washal.
Untuk mengetahui jenis sukun, kita perlu melihat harakat pada huruf sebelumnya. Jika huruf sebelumnya berbaris, maka sukun tersebut adalah sukun asli dan berpotensi menjadi mad lazim. Sebaliknya, jika huruf sebelumnya berharakat fathah tanwin (تنوين) atau kasrah tanwin (ًص), maka sukun tersebut adalah sukun idgham dan tidak termasuk mad lazim.
Tidak ada tanda khusus untuk mad lazim dalam mushaf Al-Qur’an. Para qari (pembaca Al-Qur’an) dituntut untuk memahami ilmu tajwid dan macam-macam mad untuk bisa membaca mad lazim dengan tepat.
Membaca Al-Qur’an bersama guru atau imam yang memiliki bacaan yang baik.
Mempelajari mad lazim bermanfaat untuk:
Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan sesuai dengan tajwid.